Kumpulan Artikel Motivasi

Artikel, Cerita, dan Inspirasi Yang Menggelorakan Semangat Anda..

Kumpulan Kisah Mualaf

Yang bisa meningkatkan iman kita

Selasa, 24 April 2012

Tirulah Sifat Jujur Abu Bakar


Tirulah Sifat Jujur Abu Bakar - JUJUR adalah sifat terpuji. Secara naluri, semua orang suka kejujuran. Namun, secara aplikasi, tidak semua orang bisa berlaku jujur. Orang yang berbusa-busa menyuarakan kejujuran, belum tentu berperilaku jujur. Kenapa? Karena jujur tidak cukup ditimbang dengan apa yang diucapkan di lisan seseorang saja. Menyerukan kejujuran harus butuh bukti dalam kehidupan nyata.

Selain itu, menjadikan jujur sebagai karakter yang mengakar di hati, juga menjadi syarat akan kebenaran kejujuran seseorang. Belum bisa disebut orang jujur, manakala tiga komponen ini, hati, lisan, dan perbuatan, belum bersatu-padu dalam diri seseorang, atau dengan bahasa lain masih parsial, dekotomi.

Sabtu, 21 April 2012

Pengemis Buta Yahudi Bersyahadat karena Kemuliaan Akhlaq Rasulullah

Pengemis Buta Yahudi Bersyahadat karena Kemuliaan Akhlaq Rasulullah - Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata

“Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”.

Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat.

Jumat, 13 April 2012

Mangkuk, Madu, dan Sehelai Rambut

Suatu hari Rasulullah saw berkumpul bersama sahabat-sahabatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan dan Shahibul Bait, Ali bin Abi Thalib., Istri Ali, Fathimah yang juga putri Rasulullah saw, menghidangkan madu untuk mereka yang sedang berdiskusi. Madu itu diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang sangat indah.

Ketika madu dihidangkan, Rasul mendapati sehelai rambut di dalamnya, Rasul diam sejenak dari diskusi. Daripada membincang apalagi menuduh rambut siapa, kecerdasan Rasul kemudian membelokkan tema diskusi, dengan meminta semua sahabat membuat tamsil terhadap mangkuk yang indah nan cantik, madu, dan sehelai rambut.