tag:blogger.com,1999:blog-2887630209984522822024-03-06T14:20:15.355+07:00Tausiah Islamkumpulan tausiah islamNoerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.comBlogger90125tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-18335540181235315622016-07-05T08:27:00.003+07:002016-07-05T08:29:14.696+07:00Mantan Pastor yang Memilih Islam, Idris Tawfiq<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJMUpcBKy2o7a8QjqVltQuRiKb7Yecp1Vz9jw6FI1vRt9HQ4XE47pQutPY8T5JGz9sU8Eq1MaWgTpWn_735QhLP4G78cW-EQPRQkj_tePjYtwtmJx4igyN_2RO5XFaoderUMxgrJxzcWA/s1600/idris-tawfiq-4.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJMUpcBKy2o7a8QjqVltQuRiKb7Yecp1Vz9jw6FI1vRt9HQ4XE47pQutPY8T5JGz9sU8Eq1MaWgTpWn_735QhLP4G78cW-EQPRQkj_tePjYtwtmJx4igyN_2RO5XFaoderUMxgrJxzcWA/s200/idris-tawfiq-4.png" width="200" /></a></div>
<span id="goog_723482281"></span><span id="goog_723482282"></span>''Allah menyeru manusia ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).'' (QS Yunus: 25)<br />
<br />
Ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa Allah SWT akan memberikan hidayah (jalan kebaikan) kepada siapa saja yang dikehendakinya untuk memilih Islam. Tak peduli siapa pun. Baik dia budak, majikan, pejabat, bahkan tokoh agama non-Islam sekalipun.<br />
<br />
Ayat tersebut, layak disematkan pada Idris Tawfiq, seorang pastor di Inggris yang akhirnya menerima Islam. Ia menjadi mualaf setelah mempelajari Islam dan melihat sikap kelemahlembutan serta kesederhanaan pemeluknya.<br />
<a name='more'></a>Sebelumnya, Idris Tawfiq adalah seorang pastor gereja Katholik Roma di Inggris. Mulanya, ia memiliki pandangan negatif terhadap Islam. Baginya saat itu, Islam hanya identik dengan terorisme, potong tangan, diskriminatif terhadap perempuan, dan lain sebagainya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/9-2oBk99OCk/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/9-2oBk99OCk?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
<br />
Namun, pandangan itu mulai berubah, ketika ia melakukan kunjungan ke Mesir. Di negeri Piramida itu, Idris Tawfiq menyaksikan ketulusan dan kesederhanaan kaum Muslimin dalam melaksanakan ibadah dan serta keramahan sikap mereka.<br />
<br />
Ia melihat, sikap umat Islam ternyata sangat jauh bertolak belakang dengan pandangan yang ia dapatkan selama ini di negerinya. Menurutnya, Islam justru sangat lembut, toleran, sederhanan, ramah, dan memiliki sifat keteladanan yang bisa dijadikan contoh bagi agama lainnya.<br />
<br />
Di Mesir inilah, Tawfiq merasa mendapatkan kedamaian yang sesungguhnya. Awalnya hanya sebagai pengisi liburan, menyaksikan Pirmadia, unta, pasir, dan pohon palem. Namun, hal itu malah membawanya pada Islam dan membuat perubahan besar dalam hidupnya.<br />
<br />
''Awalnya mau berlibur. Saya mengambil penerbangan carter ke Hurghada. Dari Eropa saya mengunjungi beberapa pantai. Lalu, saya naik bis pertama ke Kairo, dan saya menghabiskan waktu yang paling indah dalam hidup saya.''<br />
<br />
''Ini adalah kali pertama saya pengenalan ke umat Islam dan Islam. Saya melihat bagaimana Mesir yang lemah lembut seperti itu, orang-orang manis, tapi juga sangat kuat,'' terangnya.<br />
<br />
''Saya menyaksikan mereka tenang, lembut, dan tertib dalam beribadah. Begitu ada suara panggilan shalat (azan--Red), mereka yang sebagian pedagang, segera berkemas dan menuju Masjid. Indah sekali saya melihatnya,'' terangnya.<br />
<br />
Dari sinilah, pandangan Tawfiq berubah tentang Islam. ''Waktu itu, seperti warga Inggris lainnya, pengetahuan saya tentang Islam tak lebih seperti yang saya lihat di TV, memberikan teror dan melakukan pengeboman. Ternyata, itu bukanlah ajaran Islam. Hanya oknumnya yang salah dalam memahami Islam,'' tegasnya.<br />
<br />
Ia pun mempelajari Alquran. Pelajaran yang didapatkannya adalah keterangan dalam Alquran yang menyatakan: ' Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang beriman adalah orang Yahudi dan Musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang beriman adalah orang yang berkata, ''Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.'' Yang demikian itu disebabkan di antara mereka itu terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena seungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.'' (Al-Maidah ayat 82).<br />
<br />
Ayat ini membuatnya berpikir keras. Baginya, Islam sangat baik, toleran. Justru, pihak lain yang memusuhinya. Inilah yang menjadi awal keislaman mantan pastor Inggris dan akhirnya menerima Islam.<br />
<br />
Sepulang dari Mesir, Tawfiq masih menjadi penganut agama Katholik. Bahkan, ketika dia aktif mengajarkan pelajaran agama kepada para siswa di sebuah sekolah umum di Inggris, ia diminta mengajarkan pendidikan Studi agama.<br />
<br />
''Saya mengajar tentang agama Kristen, Islam, Yudaisme, Buddha dan lain-lain. Jadi, setiap hari saya harus membaca tentang agama Islam untuk bisa saya ajarkan pada para siswa. Dan, di sana banyak terdapat siswa Muslim keturunan Arab. Mereka memberikan contoh pesahabatan yang baik, bersikap santun dengan teman lainnya. Dari sini, saya makin intens berhubungan dengan siswa Muslim,'' ujarnya.<br />
<br />
Dan selama bulan Ramadhan, kata dia, dia menyaksikan umat Islam, termasuk para siswanya, berpuasa serta melaksanakan shalat tarawih bersama-sama. ''Hal itu saya saksikan hampir sebulan penuh. Dan, lama kelamaan saya belajar dengan mereka, kendati waktu itu saya belum menjadi Muslim,'' papar Tawfiq.<br />
<br />
Dari sini kemudian Tawfiq mempelajari Alquran. Ia membaca ayat-ayat Alquran dari terjemahannya. Dan ketika membaca ayat 83 surah Al-Maidah, ia pun tertegun. <br />
<br />
''Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Alquran).'' (Al-Maidah ayat 83).<br />
<br />
Secara tiba-tiba, kata Tawfiq, ia pun merasakan apa yang disampaikan Alquran. Ia menangis. Namun, hal itu ia sembunyikan dari pandangan para siswanya. Ia merasa ada sesuatu di balik ayat tersebut.<br />
<br />
Dari sini, Tawfiq makin intensif mempelajari Islam. Bahkan, ketika terjadi peristiwa 11 September 2001, dengan dibomnya dua menara kembar World Trade Center (WTC) di Amerika Serikat, dan ketika banyak orang menyematkan pelakunya kalangan Islam. Ia menjadi heran. Kendati masih memeluk Kristen Katholik, ia yakin, Islam tidak seperti itu.<br />
<br />
''Awalnya saya sempat takut juga. Saya khawatir peristiwa serupa terulang di Inggris. Apalagi, orang barat telah mencap pelakunya adalah orang Islam. Mereka pun mengecamnya dengan sebutan teroris,'' kata Tawfiq.<br />
<br />
Namun, Tawfiq yakin, Islam tidak seperti yang dituduhkan. Apalagi, pengalamannya sewaktu di Mesir, Islam sangat baik, dan penuh dengan toleransi. Ia pun bertanya-tanya. ''Mengapa Islam? Mengapa kita menyalahkan Islam sebagai agama teroris. Bagaimana bila kejadian itu dilakukan oleh orang Kristen? Apakah kemudian Kristen akan dicap sebagai pihak teroris pula?'' Karena itu, ia menilai hal tersebut hanyalah dilakukan oknum tertentu, bukan ajaran Islam.<br />
<br />
Masuk Islam<br />
Dari situ, ia pun mencari jawabannya. Ia berkunjung ke Masjid terbesar di London. Di sana berbicara dengan Yusuf Islam tentang Islam. Ia pun kemudian memberanikan diri bertanya pada Yusuf Islam. ''Apa yang akan kamu lakukan bila menjadi Muslim?'' <br />
<br />
Yusuf Islam menjawab. ''Seorang Muslim harus percaya pada satu Tuhan, shalat lima kali sehari, dan berpuasa selama bulan Ramadhan,'' ujar Yusuf.<br />
<br />
Tawfiq berkata, ''Semua itu sudah pernah saya lakukan.''<br />
Yusuf berkata, ''Lalu apa yang Anda tunggu?''<br />
Saya katakan, ''Saya masih seorang pemeluk Kristiani.''<br />
<br />
Pembicaraan terputus ketika akan dilaksanakan Shalat Zhuhur. Para jamaah bersiap-siap melaksanakan shalat. Dan, saat shalat mulai dilaksanakan, saya mundur ke belakang, dan menunggu hingga selesai shalat.<br />
<br />
Namun, di situlah ia mendengar sebuah suara yang mempertanyakan sikapnya. ''Saya lalu berteriak, kendati dalam hati. ''Siapa yang mencoba bermain-main dengan saya.''<br />
<br />
Namun, suara itu tak saya temukan. Namun, suara itu mengajak saya untuk berislam. Akhirnya, setelah shalat selesai dilaksanakan, Tawfiq segera mendatangi Yusuf Islam. Dan, ia menyatakan ingin masuk Islam di hadapan umum. Ia meminta Yusuf Islam mengajarkan cara mengucap dua kalimat syahadat.<br />
<br />
''Ayshadu an Laa Ilaha Illallah. Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah.'' Saya bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah.<br />
<br />
Jamaah pun menyambut dengan gembira. Ia kembali meneteskan air mata, bukan sedih, tapi bahagia.<br />
<br />
Ia mantap memilih agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini. Dan, ia tidak menyesali telah menjadi pengikutnya. Berbagai gelar dan penghargaan yang diterimanya dari gereja, ia tanggalkan.<br />
<br />
Seperti diketahui, Idris Tawfiq memperoleh gelar kesarjanaan dari University of Manchester dalam bidang sastra, dan gelar uskup dari University of Saint Thomas Aquinas di Roma. Dengan gelar tersebut, ia mengajarkan pandangan Katholik pada jemaatnya. Namun, akhirnya ia beralih mengajarkan Islam kepada masyarakatnya. Selama bertahun-tahun, Tawfiq mengepalai pusat Studi keagamaan di berbagai sekolah di Inggris dan Wales, sebelum dia masuk agama Islam.<br />
<br />
''Dulu saya senang menjadi imam (pastor--Red) untuk membantu masyarakat selama beberapa tahun lalu. Namun, saya merasa ada sesuatu yang tidak nyaman dan kurang tepat. Saya beruntung, Allah SWT memberikan hidayah pada saya, sehingga saya semakin mantap dalam memilih Islam. Saya tidak menyesal meninggalkan tugas saya di gereja. Saya percaya, kejadian (Islamnya--Red) ini, lebih baik dibandingkan masa lalu saya,'' terangnya. sya/osa/berbagai sumber<br />
<br />
<br />
Berdakwah Lewat Lisan dan Tulisan<br />
<br />
Ketika ditanyakan pada Idris Tawfiq tentang perbedaan besar antara Kristen Katholik dan Islam, ia berkata: ''Dasar dari agama Islam adalah Allah. Semua perkara disaksikan Allah, tak ada yang luput dari perhatian-Nya. Ini berbeda dengan yang saya dapatkan dari agama sebelumnya. Islam merupakan agama yang komprehensif.''<br />
<br />
Ia menambahkan, Islam mengajarkan pemeluknya untuk senantiasa beribadah kepada Allah setiap saat. Tak terbatas hanya pada hari Minggu. Selain itu, kata dia, Islam mengajarkan umatnya cara menyapa orang lain dengan lembut, bersikap ramah, mengajarkan adab makan dan minum, memasuki kamar orang lain, cara bersilaturahim yang baik. ''Tak hanya itu, semua persoalan dibahas dan diajarkan oleh Islam,'' terangnya.<br />
<br />
Penceramah dan penulis<br />
Caranya bertutur kata, sikapnya yang sopan dan santun banyak disukai masyarakat. Gaya berbicaranya yang baik sangat sederhana dan lemah lembut, menyentuh hati, serta menyebabkan orang untuk berpikir. Ia pun kini giat berceramah dan menulis buku tentang keislaman.<br />
<br />
Ia memberikan ceramah ke berbagai tempat dengan satu tujuan, menyebarkan dakwah Islam. Idris Tawfiq mengatakan, dia bukan sarjana. Namun, ia memiliki cara menjelaskan tentang Islam dalam hal-hal yang sangat sederhana. Dia memiliki banyak pengalaman dalam berceramah dan mengenali karakter masyarakat.<br />
<br />
Ia juga banyak memberikan bimbingan dan pelatihan menulis serta berpidato bagi siswa maupun orang dewasa. Kesempatan ini digunakannya untuk mengajarkan pada orang lain. Termasuk, menjelaskan Islam pada dunia Barat yang banyak menganut agama non-Muslim.<br />
<br />
Idris juga dikenal sebagai penulis. Tulisannya tersebar di berbagai surat kabar, majalah, jurnal, dan website di Inggris Raya. Ia juga menjadi kontributor regional dan Konsultan untuk website www.islamonline.net dan ww.readingislam.com.<br />
<br />
Dia menulis artikel mingguan di Mesir Mail, koran tertua Mesir berbahasa Inggris, dan Sawt Al-Azhar, surat kabar Al-Azhar University. Dia adalah pengarang sejumlah buku. Antara lain, Dari surga yang penuh kenikmatan: sederhana, pengenalan Islam; Berbicara ke Pemuda Muslim; Berbicara ke Mualaf. Selain itu, ia juga menjadi juru bicara umat Islam di Barat. Ia juga banyak berceramah melalui radio dan televisi. osa/sya/berbagai sumber<br />
<br />
sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/09/07/27/65062-idris-tawfiq-mantan-pastor-yang-memilih-islamNoerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-2167101665449258952016-06-04T18:45:00.000+07:002016-07-05T19:12:28.780+07:00Ramadhan dan Hal Aneh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://myfitriblog.files.wordpress.com/2014/06/marhaban-ya-ramadhanquran.jpg?w=450&h=449" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="https://myfitriblog.files.wordpress.com/2014/06/marhaban-ya-ramadhanquran.jpg?w=450&h=449" width="200" /></a></div>
<i>Oleh: Kiki Musthafa</i><br />
<br />
SELAMAT DATANG RAMADHAN! Semoga keanehan-keanehan di bulan lain, tak tampak di bulan penuh ampunan ini. Keanehan yang dipredisksi Rasulullah SAW sejak 14 abad lalu. Keanehan yang sangat paradoksal--sesuatu yang semestinya tidak terjadi di keadaan yang semestinya keanehan itu tidak ada.<br />
<br />
Dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda, "<i>Ada enam hal aneh di enam tempat." </i>Tentu yang dimaksudkan Rasulullah SAW adalam enam hal yang amat ganjil berada di enam tempat yang tak layak. "Pertama, masjid akan terasa aneh jika berada di tengah-tengah masyarakat yang tidak suka melaksanakan shalat di dalamnya."<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
"Kedua, mushaf terasa aneh, jika berada di rumah orang yang tidak suka membacanya." Mushaf hanya disimpan di atas lemari saja. Dijejerkan di rak buku. Atau tergeletak menyendiri di atas meja. Lapuk dan tampak usang. Diselimuti debu. Tak pernah disentuh. Apalagi dibaca. Ini keanehan itu, bagaimana mungkin kebernilaian Alquran diamalkan dalam keseharian, jika dibaca saja tidak pernah.<br />
<br />
"Ketiga, Alquran terasa aneh jika berada di tangan orang-orang fasiq." Aneh, asing, tak pantas, dan sulit diterima akal sejat jika Alquran yang hudan linnas--petunjuk bagi umat manusia, ternyata berada di genggaman orang-orang yang justru mengkhianati Alquran. Dan berpotensi menyesatkan umat manusia.<br />
<br />
"Keempat, wanita muslimah yang shalihah terasa aneh, jika berada dalam kekuasaan suami yang dzalim dan buruk perangainya. Dan, "kelima, sebaliknya, lelaki muslim yang shalih berada dalam kenali wanita hina dan buruk akhlaqnya." Ini sangat aneh. Terlebih jika ditautkan pada hadits lain yang disabdakan Rasulullah SAW, "<i>Uhibbukum ilayya ahsanukum akhlaqan al-muwaththauna aknafan al-ladzina ya'lafuna wayu'lafuna--orang yang paling aku cintai di antara kalian adalah orang yang paling baik budi pekertinya, yang lembut perangainya dan murah hati, (yaitu) mereka yang ramah dan penuh simpatik." </i>Sangat aneh. Orang baik--yang paling dicintai Rasulullah karena akhlaqnya, berada dalam kuasa orang buruk.<br />
<br />
"Terakhir, keenam, orang alim terasa aneh jika berada di tengah-tengah masyarakat yang tidak mau mendengarkan nasihatnya." Keanehan yang nyata. Para ulama dikucilkan. Ditinggalkan. Bahkan dicemooh. Nasihat-nasihatnya hanya dijadikan lelucon. Masuk telinga kanan, kabur lewat telinga kiri.<br />
<br />
Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk menghapus keanehan-keanehan tersebut. Di dalam Ramadhan, segala macam kebaikan terhimpu. Semua ketaatan diterima oleh Allah SWT. Setiap doa terkabulkan. Dan seluruh dosa termaafkan. Juka selaksa surga tersedia untuk mereka yang mengisi Ramadhan dengan amalan-amalan yang baik.<br />
<br />
Masjid akan termakmurkan. Ramai dengan lantunan zikir. Shaf shalat penuh sesak di setiap jamaah shalat fardlu. Malamnya, terawih berlangusng hidmat. Dan tradisi i'tikaf berjalan dengan teratur dan tetap membahagiakan. Masjid seperti bintang jika dilihat dari luar angkasa. Berkelip-kelip dan penuh dengan gemerlap cahaya kebaikan.<br />
<br />
Sementara di sisi lain, mushaf Alquran dibaca tanpa henti. Berlomba jumlah khatam dalam satu bulan. Kemudian setiap harinya, maknanya dipelajari di pengajian sehabis Shubuh. Atau di setiap tausiah setelah berjamaah terawih. Alquran dipelajari dan diajarkan--sebagai awal yang baik untuk memijak proses pengamalan nilai-nilai Alquran itu sendiri, dalam kehidupan sehari-hari.<br />
<br />
Ramadhan memiliki daya magis yang sempurna untuk menstimulasi terlahirnya amalan-amalan baik--termasuk hal-hal yang berhubungan dengan Alquran. Ramdhan memang syahrul quran. Bulan dimana Alquran pertama kali diturunkan. Dan di bulan penuh berkah ini, tak mungkin rasanya Alquran berada dalam gengaman orang-orang fasik--yang justru mengkhianati Alquran.<br />
<br />
Tak luput, meskipun harga kebutuhan dapur melangit, tapi kesabaran para istri menyediakan keperluan selama shaum terjada dengan sepenuh kesyukuran. Sebaliknya para suami terus menunjukkan sikap lembut, sebagai teladan untuk istri dan anak-anaknya. Ramadhan yang memberkahkan segala hubungan. Merekatkan hal baik yang sempat jauh. Dan menjauhkan hal buruk yang selalu merapat.<br />
<br />
Ramadhan, tempat semua orang bersila mendengarkan petuah para ulama. Semua kembali menjadi pembelajar. Mengevaluasi diri dalam setahun terakhir. Ddan saling menjabat untuk bangkit bersama menjadi lebih baik di masa depan. Saat para ulama ber-tausiah, saat itu pulalah dalam dada kita semangat untuk berubag terus membuncah.<br />
<br />
Tapi, benarkah selama ini, kita sudah seperti itu mengisi Ramadhan???<br />
<br />
Demikianlah, terlepas dari pernyataan di atas, SELAMAT DATANG RAMADHAN! Semoga keanehan-keanehan di bulan lain, tak tampak di bulan penuh ampunan ini. Keanehan yang diprediksi Rasulullah SAW sejak 14 abad yang lalu. Keanehan yang sangat paradoksal--sesuatu yang semestinya tidak terjadi di keadaan yang semestinya keanehan itu tidak ada.<br />
<br />
<i>Allohumma shalli 'ala sayyidina Muhammad, wa 'ala ali sayyidina Muhammad.</i><br />
<br />
<i>Sumber: Buletin Masjid Agung Kota Tasikmalaya No. 242/VI/2016 </i>Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-39854968717737251542016-06-01T10:23:00.000+07:002016-07-06T10:26:00.024+07:00Bekal Jelang Ramadhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.hidayatullah.com/files/bfi_thumb/Ramadan_Loading...-31fl2r4rgkzuaol60ph8u8.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="193" src="https://www.hidayatullah.com/files/bfi_thumb/Ramadan_Loading...-31fl2r4rgkzuaol60ph8u8.jpg" width="320" /></a></div>
Sebagai orang beriman sudah sepatutnya kita berbahagia menyambut kehadiran Ramadhan dengan penuh kegembiraan.<br />
<br />
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, ketika bulan Ramadhan datang, Rasulullah SAW bersabda, <i>"Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, Allah mewajibkan kepada kalian berpuasa, dibuka lebar pintu surga, ditutup rapat pintu neraka, dan dibelenggu tangan syetan. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, barang siapa yang terhalang untuk mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia terhalang dari kebaikan bulan puasa."</i> (HR Ahmad)<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Hadits di atas memberikan penjelasan sekaligus kabar gembira tentang keistimewaan bulan Ramadhan. Sehingga mendorong kita untuk menyambut kehadiran bulan suci Ramadhan dengan penuh kebahagiaan. Namun, di tengah kebahagiaan itu, kita perlu melakukan persapan sebagai bekal menghadapi Ramadhan dengan berbagai amalan shaleh.<br />
<br />
Pertama, memperbanyak berdoa. Tidak ada seorang pun yang dapat menjamin usia kita sampai bulan Ramadhan, untuk itu teruslan berdoa kepada-Nya. <i>"Allohumma bariklana fii rojaba wa sya'bana, wa balighna romadhona." </i>(Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan).<br />
<br />
Kedua, puasa sunah di bulan Sya'ban. Dikisahkan oleh Aisyah RA, Rasulullah banyak berpuasa (pada Sya'ban) sehingga mengatakan, <i>"Beliau tidak pernah berbuka dan aku tidak pernah melihat Rasulullah berpuasan sebulan penuh kecuali puasa Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat Rasulullah banyak berpuasa (di luar Ramadhan) melebihi Sya'ban."</i> (Muttafaq 'alaih)<br />
<br />
Ketiga, tadarus Alquran. Dengan memperbanyak tadarus Alquran di bulan Sya'ban, dapat mengantarkan kepada kebersihan jiwa, sehingga saat memasuki Ramadhan jiwa dalam keadaan bersih dan pada akhirnya mengantarkan kepada keikhlasan dalam menjalankan ibadah Ramadhan.<br />
<br />
Keempat, menelaah buku-buku terkait ibadah puasa. Hal ini dilakukan untuk pemantapan dan penyempurnaan ibadah di bulan Ramdhan. Sebab, ibadah yang tidak disertai ilmu (pemahaman) hanya akan merusak kesempurnaan ibadah itu sendiri.<br />
<br />
Hasan al-Basri mengatakan, beramal tanpa ilmu hanya membuat banyak kerusakan dibanding mendatangkan kebaikan. Tuntutlah ilmu dengan sungih-sungguh, rapi jangan sampai meninggalkan ibadah. Gemarlah pula beribadah, tapi jangan sampai meninggalkan ilmu. Karena ada segolongan orang yang rajin beribadah, tapi meninggalkan belajar. (lihat dalam Miftah Daris Sa'adah karya Ibnul Qayyim).<br />
<br />
Kelima, silaturahim kepada keluarga, tetangga, teman, terutama kepada kedua orangtua untuk saling memaafkan dan mendoakan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghadirkan suasana kebersamaan dan saling memotivasi, guna memaksilmalkan ibadah Ramadhan.<br />
<br />
Semoga Allah membimbing kita agar dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan penuh keimanan dan ihtisaban, terampuni dosa-dosa kita dan meraih derajat taqwa. Aamiin.<br />
<br />
Oleh Imam Nur Suharno dalam Buletin Masjid Agung Kota Tsm 242/VI/2016Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-4748191314500315292015-03-06T20:28:00.003+07:002015-03-06T20:28:29.755+07:00Toleransi dan Perdamaian dalam Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtd44iBaFOzx7F-mXIqFUC-UzFftpXCYh7gmB1Jz0EU9fjSxfgarF1pt7wXc7IdzFqyRkWQFZYbb-0P21MFAGvM6aTXXRpc-9Y1XQBDmPBSaElx6G-z-nCDa1sBkz8Phf7bNDn8mlgh80/s1600/khutbah+jumat+pilihan+pdf+terbaru+2013.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtd44iBaFOzx7F-mXIqFUC-UzFftpXCYh7gmB1Jz0EU9fjSxfgarF1pt7wXc7IdzFqyRkWQFZYbb-0P21MFAGvM6aTXXRpc-9Y1XQBDmPBSaElx6G-z-nCDa1sBkz8Phf7bNDn8mlgh80/s1600/khutbah+jumat+pilihan+pdf+terbaru+2013.png" /></a></div>
Oleh: Romly Zarqowi Zein<br />
<br />
Marilah kita senantiasa berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas takwa kita kepada Allah SWT. karena kualitas takwa itulah yang akan menjadikan kita sebagai manusia paling mulia di sisi Allah SWT.<br />
<br />
Para Jamaah Jumat yang dihormati Allah SWT., salah satu tantangan umat Islam akhir-akhir ini adalah adanya asumsi, atau mungkin lebih tepat kita sebut sebagai tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh sebagian tokoh ataupun media khususnya di belahan media barat yang menyatakan bahwa Islam adalah agama yang cinta kekerasan, bahwa Islam adalah agama yang suka berperang, agama yang haus darah, suka membunuh dan suka melakukan tindakan kekerasan-kekerasan lainnya. Sesungguhnya asumsi atau tuduhan-tuduhan semacam ini bukanlah tuduhan yang baru. Akan tetapi akhir-akhir ini semakin masif disebarkan oleh beberapa kelompok, khususnya di luar Islam. Dan sayangnya, tuduhan-tuduhan seperti itu semacam ini seperti mendapat legitimasi, seperti mendapat konfirmasi oleh karena adanya tindakan-tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sebagian kaum muslim, khususnya di belahan dunia lain, bukan di Indonesia.<br />
<a name='more'></a><br />
Kita tahu, atau mungkin kita sudah membaca bahwa sekarang ini ada sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam atau sekelompok muslim yang juga mengatasnamakan Islam akan tetapi menunjukan kepada dunia wajah Islam yang tidak benar, yang keliru, yakni dengan cara melakukan tindakan-tindakan kekerasan. Mereka menghalalkan tindakan pengeboman, membunuh, berperang, menyembelih, membakar, menjual anak-anak dan perempuan serta tindakan-tindakan kekerasan lainnya.<br />
<br />
Tentu saja tindakan-tindakan seperti itu tidak direstui – atau boleh kita katakan – tidak sesuai dengan tuntunan Islam. Karena sejak awal Islam diturunkan, Allah menyatakan bahwa dia diturunkan untuk memberikan rahmat dan kasih sayang kepada seluruh umat manusia sebagai difirmankan Allah dalam al-Qur’an :<br />
وَمَآ أَرْسَلْنَـكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِّلْعَـلَمِينَ<br />
(Wahai Muhammad, Aku tidak mengutus engkau, kecuali sebagai penyebar rahmat -penyebar kasih sayang- kepada seluruh umat manusia dan alam semesta[QS AN-anbiya : 107])<br />
<br />
Dari ayat ini kita tahu bahwa salah satu prinsip hubungan manusia yang ditegakkan oleh Islam adalah memberikan kasih sayang. Oleh karena itu setiap tindakan yang menyalahi kasih sayang atau tidak bersemangatkan kasih sayang kepada sesama itu sama saja tindakan yang tidak sesuai dengan tuntutan Islam. Pada saat yang sama, tindakan-tindakan kekerasan semacam itu juga tidak sesuai dengan prinsip Islam yang lain, yaitu toleransi dan perdamaian yang memang dicetuskan sebagai salah satu prinsip Islam, bukan oleh manusia, tetapi oleh Allah SWT dan al-Qur’an.<br />
<br />
Prinsip yang kedua tadi selain rahmat, Islam selalu menyeru kepada perdamaian. Allah menyerukan manusia kepada perdamaian dan juga toleransi, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah<br />
“Ciri-ciri iman yang paling utama yaitu yang pertama adalah kesabaran, yang kedua adalah toleransi.” [Dikeluarkan oleh Ahmad 5/319 dari hadits Ubadah bin Ash-Shamit Radliyallahu ‘anhu dan 4/385 dari ‘Amr bin Arbasah Radliyallahu anhu dia berkata : ‘Apa itu Iman ?” Beliau menjawab : “Sabar dan toleransi”]<br />
<br />
Jadi tiga itu adalah prinsip dukungan antar hubungan manusia yang dicetuskan oleh Islam, yang pertama adalah Rahmat -atau kasih sayang kepada sesama-, yang kedua adalah selalu berorientasi kepada perdamaian, yang ketiga adalah toleransi. Lalu seperti apa bentuk toleransi yang diajarkan dan dituntunkan oleh Islam? Yang pertama toleransi dalam Islam ditunjukan dengan melalui pengakuannya terhadap perbedaan.<br />
<br />
Kita tahu bahwa kita masing-masing berbeda, bahasa beda, warna kulit beda, bangsa beda, suku beda, ini semua -perbedaan tersebut- sesungguhnya semua itu adalah sesuatu yang fitrah. Itu hukum alam yang niscaya tidak bisa ditolak oleh siapaun. Ini bukan pernyataan manusia, tapi ini adalah kehendak Allah. Al-Qur’an sendiri menyatakan bahwa perbedaan itu ; -yang pertama- dia merupakan kehendak Allah SWT (dalam surat Hud : 118 Allah menyatakan) “Seandainya Tuhanmu berkehendak, untuk menjadikan manusia satu macam, seragam, pasti Dia mampu melakukannya. Tetapi manusia diciptakan tetap dalam keadaan berbeda-beda.”<br />
<br />
Ini artinya, bahwa perbedaan yang ada di antara kita sekarang ini, adalah sesuatu yang memang dikehendaki oleh Allah SWT. Jadi siapapun yang berusaha untuk menghilangkan perbedaan atau menyeragamkan dan menyamakan semua orang, itu adalah sebuah tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah SWT.<br />
Yang kedua, perbedaan itu disebutkan “..dan dia adalah salah satu tanda kebesaran Allah SWT.”, dalam surat Ar-Rum:22 Allah menyatakan : “Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah itu adalah menciptakan langit dan bumi dan menciptakan perbedaan baik warna kulitmu maupun bahasamu.”<br />
<br />
Jadi perbedaan yang ada di antara kita ini sesungguhnya adalah bagian dari tanda kekuasaan Allah yang tidak bisa kita lawan, karena siapa yang sanggup melawan kehendak Allah. Setiap upaya untuk menghilangkan perbedaan, menyeragamkan semua orang itu adalah tindakan yang menentang pada kekuasaan Allah SWT.<br />
Dan yang ketiga perbedaan disebutkan dalam al-Qur’an bahwa itu adalah ujian bagimu. Dalam surat Al-Maidah:48 Allah menyatakan “Jika saja Allah berkehendak, maka pasti Allah akan menjadikan kita semua umat manusia itu menjadi satu macam saja, tidak ada perbedaan, seluruhnya seragam. Akan tetapi Allah ciptakan berbeda untuk menguji manusia terhadap apa yang diberikan oleh Allah, dan ujungnya adalah agar semua berlomba-lomba melakukan kebaikan.”‘<br />
<br />
Jadi inti dari ketiga hal itu adalah perbedaan ini adalah kehendak Allah. Seorang syekh dari Mesir bernama Abdullah Daraz menyatakan bahwa perbedaan ini adalah keniscayaan, jadi setiap ada upaya yang ingin menyeragamkan, menyamakan dan mengabaikan perbedaan yang ada di dunia ini adalah tindakan yang pasti akan gagal, karena bukan hanya bertentangan dengan hukum alam tapi juga bertentangan dengan kehedak Allah SWT, sang Maha Pencipta. Hal pertama yang penting adalah pengakuan terhadap perbedaan.<br />
<br />
Lalu apa tuntunan Islam tentang cara mengelola perbedaan ini?<br />
<br />
Allah SWT. sudah memberikan tuntunan dalam surat al-Hujurat:13 “Wahai manusia, Aku menjadikanmu dari jenis laki-laki dan perempuan dan kami jadikan pula kalian semua berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal (ta ‘aruf).”<br />
<br />
Di masyarakat kita kata ta’aruf diartikan sebagai masa penjajakan antara seorang laki-laki dan perempuan karena mereka ingin meningkatkan hubungan ke pernikahan. Tentu saja pemahaman itu tidak keliru, hanya saja itu sebagian kecil saja dari arti ta’aruf. Ta’aruf sendiri dalam Islam bermakna sebagai cara untuk membentuk peradaban yang maju. Ayat ini menyatakan bahwa untuk membentuk peradaban tidak bisa dilakukan oleh satu saja. Akan tetapi harus melibatkan kelompok-kelompok lain yang berbeda. Ta’aruf ini harus melalui berbagai proses. Yang pertama adalah Al-hiwaar atau dialog.<br />
<br />
Jadi perbedaan tidak boleh dijadikan alasan untuk membenci atau memusuhi, akan tetapi semua harus dilakukan dengan cara berdialog. Sesuai denga pesan al-Qur’an “dalam persoalan-persoalan yang menyangkut perbedaan harus melalui jalan dialog.” Yang kedua adalah toleransi itu sendiri (tasammuh). Toleransi yaitu kemauan untuk mengakui dan menghargai hak orang lain untuk hidup sesuai dengan jalan hidup yang dipilihnya selama tidak melanggar aturan atau hak-hak orang lainnya. Dalam al-Qur’an misalnya, terkait dengan kebebasan beragama disebutkan “kita diberikan kebebasan untuk memilih keyakinan kita masing-masing dan bekerja sama dengan orang lain.”<br />
<br />
Yang ketiga, at ta’awun yaitu bekerja sama dan bersinergi.<br />
<br />
Dalam Islam perbedaan dilarang dijadikan alasan untuk berkonflik karena konflik itu akan menghilangkan sebuah bangsa atau umat. “Kalau kalian saling berkonflik, saling berselisih maka kalian akan gagal dalm hidup ini dan kejayaan yang kalian raih semuanya akan musnah“.<br />
<br />
Jadi demikianlah beberapa tuntunan Islam mengenai toleransi dan perdamaian yang dimulai dari pengakuan terhadap perbedaan kemudian penyikapannya melalui ta’aruf, melalui 3 jalan yaitu dialog, toleran terhadap perbedaan-perbedaan yang ada dan ketiga harus dibangun sinergi melalui kerjasama berbagai elemen masyarakat. Dengan itulah, Insyaallah, kemajuan dan perdamaian yang dicita-citakan oleh Islam dalam kehidupan bermasyarakat akan tercapai.<br />
<br />
[Disampaikan oleh Romli Syarqowi Zein MA. dalam khutbah Jumat di Bellagio Mall 20 Februari 2015]Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-62466492790823961562015-02-24T13:31:00.001+07:002015-02-24T13:31:25.569+07:00Umat Islam Shalat Menghadap Ka'bah, Bukan Berarti Allah Berada di Dalam Ka'bah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://qalbunsalima.files.wordpress.com/2011/01/foto-kabah.jpg?w=392&h=293" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://qalbunsalima.files.wordpress.com/2011/01/foto-kabah.jpg?w=392&h=293" width="200" /></a></div>
<div style="background-color: white; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 13.9636354446411px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="line-height: 13.9636354446411px;">Si A : Mengapa orang Islam menyembah kotak hitam?</span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 13.9636354446411px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Ustadz : Salah itu! Umat <span class="text_exposed_show" style="display: inline;">Islam tidak menyembah kotak hitam, tapi menyembah Allah.</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 13.9636354446411px;">
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Si A : Bukankah orang Islam shalat menghadap Ka’bah, satu kotak yang berwarna hitam? Apakah Allah itu ada di dalam Ka’bah?</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<i>Belum sempat sang ustadz menjawab, terdengar handphone-nya si A berbunyi. Setelah si A selesai menjawab panggilan di handphonen-ya, dia memandang sang ustadz. Sang ustadz tersenyum.</i></div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Si A : Mengapa tersenyum? Apa jawaban dari pertanyaan saya tadi ustadz?</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Ustadz : Hmm… Perlukah saya menjawab pertanyaanmu?</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Si A : Ah, pasti kau tidak bisa menjawab bukan? hehehehe.....</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Ustadz : Bukan itu maksud saya. Saya melihat kau kurang menyadarinya.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Si A : Mengapa kau bicara begitu?</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Ustadz : Tadi saya lihat kau bicara sendiri, ketawa dan tersenyum sendiri. Dan kau mencium HP itu sambil bicara “I love You”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Si A : Saya tidak bicara sendiri. Saya bicara dengan istri saya. Dia yang telfon saya tadi.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Ustadz : Mana istrimu? Saya tak melihatnya.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Si A : Istri saya di Padang. Dia telfon saya, saya jawab menggunakan telfon. Apa masalahnya? [ heran ]</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Ustadz : Boleh saya lihat HP kamu?</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Si A mengulurkan HP-nya kepada sang ustadz. Sang ustadz menerimanya, lalu membolak-balikan HP itu, menggoncang-goncangnya, mengetuk-ngetuk HP tersebut ke meja.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Ustadz : Mana istrimu? Saya lihat dia tidak ada di sini. Saya pecahkan HP ini pun istrimu tetap tak terlihat di dalamnya?</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Si A : Mengapa kau bodoh sekali? Teknologi sudah maju. Kita bisa berbicara jarak jauh menggunakan telfon. Apa kau tak bisa menggunakan otakmu?</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Ustadz : Alhamdulillah [senyum]. Begitu juga halnya dengan Allah SWT. Umat Islam shalat menghadap Ka’bah bukan berarti umat Islam menyembah Ka’bah. Tetapi umat Islam shalat atas arahan Allah. Allah mengarahkan umat Islam untuk shalat menghadap Ka’bah juga bukan berarti Allah ada di dalam Ka’bah. Begitu juga dengan dirimu dan istrimu. Istrimu menelfon menggunakan HP, ini bukan berarti istrimu ada di dalam HP. Tetapi ketentuan telekomunikasi menetapkan peraturan</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Si A : Bisa saja kau [ Garuk kepala tak gatal ]</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Ustadz : Ada satu lagi, bilamana shalat tidak menghadap ka'bah, maka arah shalat akan kacau. Ada dua jamaah shalatnya berhadap-hadapan, ada yang shalat sendiri, karena tidak ada arah akan ganjil, ada yang menghadap kekiri dan kekanan. Wah bisa terbayang kan ?</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Si A : [ Merenung ]</div>
<div style="color: #666666; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<a href="https://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839" target="_blank">sumber</a></div>
</div>
Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-33203551312680498062014-03-09T06:28:00.002+07:002014-03-24T12:19:22.316+07:00Rahasia di Balik Dilarangnya Berhubungan Badan Ketika Haid<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyXqigdWFGGzrlNM2QGrbwTKntIUBL13Q4rcRYdzQqk6dN-Thw4ssHs0F4FXLxJ9v-S7s0LpccNoOqLWYE-qJ13gN5No29ZOkdwnXnK54Ogtog8GC159yBP2wIRYCo-oMK13b5DfUl99k/s1600/dilarang_berjima_saat_haid.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyXqigdWFGGzrlNM2QGrbwTKntIUBL13Q4rcRYdzQqk6dN-Thw4ssHs0F4FXLxJ9v-S7s0LpccNoOqLWYE-qJ13gN5No29ZOkdwnXnK54Ogtog8GC159yBP2wIRYCo-oMK13b5DfUl99k/s1600/dilarang_berjima_saat_haid.jpg" height="200" width="200" /></a></div>
<i>"Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka Telah suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.(Al-Baqarah 2:222)</i><br />
<br />
*****<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Tidak sedikit pasangan yang melakukan aktivitas seksual saat si wanita sedang mengalami menstruasi / haid. Padahal pada masa ini berhubungan seks bisa sangat berbahaya. Mengapa?<br />
Laura Berman, PhD, seorang pakar seks dan terapis dari Feinberg School of Medicine, Northwestern University, Chicago mengatakan, setelah dengan berbagai macam penelitian, berhubungan seks saat haid ternyata dapat merugikan kesehatan kedua pasangan. Beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi akibat melakukan seks saat haid antara lain:<br />
<br />
<b>1. Penyakit Menular Seksual</b><br />
<br />
Saat wanita mengalami menstruasi leher rahim akan terbuka. Terbukanya leher rahim tersebut dapat mempermudah kuman dan bakteri masuk bahkan menyebar hingga ke rongga panggul. Wanita juga berpotensi tertular virus HIV dan hepatitis jika melakukan hubungan seks saat menstruasi.<br />
<br />
<b>2. Risiko Infeksi</b><br />
<br />
Saat menstruasi, dinding vagina akan mengalami inflamasi atau pembengkakan sebagai proses alami tubuh. Saat inflamasi terjadi, lapisan dinding rahim akan mengalami peluruhan berbarengan dengan keluarnya darah haid. Darah tersebut merupakan media yang berpotensi mengembangkan kuman dan bakteri yang bisa mengakibatkan infeksi saluran kencing, sperma, dan prostat pada pria.<br />
<br />
<b>3. Endometriosis</b><br />
<br />
Istilah tersebut pasti masih asing di telinga Anda. Endometriosis mengacu pada pertumbuhan sel-sel di luar endometrium (dinding rahim) atau di tempat lain. Dalam tingkat lanjut pertumbuhan sel-sel tersebut akan memicu rasa nyeri saat haid, atau biasa disebut dengan dismenore.<br />
<br />
Salah satu faktor penyebab endometriosis adalah regurgitasi atau aliran balik darah haid dari dalam rahim ke saluran indung telur dan masuk ke dinding perut. Ini dapat terjadi jika Anda melakukan hubungan seks saat haid.<br />
<br />
Tak hanya itu, risiko infeksi juga semakin meningkat baik pada pria maupun wanita. Tingkat keasaman dan kemampuan lendir vagina untuk melawan bakteri saat berhubungan seks akan mengalami penurunan, sehingga berpotensi mengembangkan bakteri dan kuman yang membahayakan kesehatan.<br />
<br />
<b>4. Sudden Death (mati mendadak)</b><br />
<br />
Gerakan saat berhubungan seks di masa haid juga bisa menjadi pemicu terjadinya gelembung udara ke pembuluh darah yang terbuka. Para ahli medis mengkhawatirkan, jika emboli atau gelembung udara tersebut masuk ke dalam pembuluh darah maka akan mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah dan bisa mengakibatkan “sudden death” atau mati mendadak.<br />
<br />
*****<br />
<br />
Jika orang Barat baru tahu bahayanya setelah dengan berbagi penelitian, dan memutuskan tidak melakukan hubungan badan saat istri sedang haid, , Islam justru sejak 14 abad yang lalu sudah melarang berhubungan badan saat istri sedang haid. Sungguh dibalik pelarangan itu ternyata ada hikmah dan manfaat yang ada didalamnya. salah satu bukti kebenaran kandungan AlQuran. Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Subhanallah (^_^)<br />
<br />
Semoga Bermanfaat<br />
<br />
sumber: https://www.facebook.com/pages/Dunia-Kesehatan/536605306359826Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-56139314044580052142014-03-08T06:35:00.000+07:002014-03-09T06:38:47.046+07:00Ingrid Mattson Berhenti ke Gereja di Usia 16 Tahun<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/ingrid_mattson_101229173405.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kumpulan Kisah Mualaf Ingrid Mattson" border="0" src="http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/ingrid_mattson_101229173405.jpg" height="144" title="Kisah Mualaf Ingrid Mattson" width="200" /></a></div>
<a href="http://tausiahislam99.blogspot.com/" target="_blank">TAUSIAH ISLAM</a> - Masih ingat Ingrid Mattson, salah satu tokoh yang diundang pada inaugurasi Barack Obama setelah kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat itu menang dalam pemilu dua tahun lalu? Dia yang menjabat presiden Komunitas Islam Amerika Utara (ISNA) merupakan salah satu pemimpin agama yang kini cukup berpengaruh di Amerika Serikat.<br />
<br />
Ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang filsafat dari Universitas Waterloo, Ontario, pada 1987. Sementara gelar PhD pada studi Islam ia peroleh dari Universitas Chicago pada 1999. Penelitiannya mengenai Hukum Islam dan Masyarakat. Selama kuliah di Chicago, ia banyak terlibat pada kegiatan komunitas Muslim lokal.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Ia duduk dalam jajaran Direktur Universal School di Bridgeview dan anggota komite Interfaith Committee of the Council of Islamic Organizations of Greater Chicago. Mattson juga pernah menetap di Pakistan dan bekerja sebagai pekerja sosial bagi pengungsi wanita Afghanistan selama kurun waktu 1987-1988. Pada 1995, ia ditunjuk sebagai penasihat bagi delegasi Afghanistan untuk PBB bagi Komisi yang membidangi Peran Perempuan.<br />
<br />
Saat bekerja di kamp pengungsi di Pakistan inilah ia bertemu dengan pria yang kini menjadi suaminya, Amer Aetak, seorang insinyur dari Mesir. Dari pernikahan mereka, pasangan ini dikaruniai seorang anak perempuan bernama Soumayya dan satu orang anak laki-laki bernama Ubayda.<br />
<br />
Karena pernikahankah ia berpindah agama? Tidak, ternyata. Ingrid mengenal Islam jauh sebelum itu.<br />
<br />
Tumbuh dan besar dalam lingkungan Kristen di Kitchener, Ontario, Kanada, ia memutuskan berhenti pergi ke gereja pada usia 16 tahun. Ia mengemukakan alasan yang kemudian diterima oleh ayahnya, seorang pengacara: tidak bisa lagi percaya dengan apa yang diajarkan oleh gereja.<br />
<br />
Ia menjadi tak berama hingga menimba ilmu di Universitas Waterloo. Seni dan filsafat menjadi jurusan pilihannya. Bagai dipandu, bidang inilah yang kemudian hari mengantarkan pada cahaya Islam.<br />
<br />
****<br />
<br />
''Setahun sebelum saya masuk Islam, saya banyak menghabiskan waktu saya mencari dan melihat hal-hal yang berhubungan dengan seni. Saat mengikuti pendidikan bidang filsafat dan seni rupa, saya duduk berjam-jam dalam ruang kelas yang gelap untuk melihat dan mendengarkan penjelasan profesor saya melalui infokus proyektor, tentang kehebatan hasil karya Seni Barat,'' paparnya.<br />
<br />
Di Departemen Seni Rupa Universitas Waterloo tempatnya bekerja kemudian, ia berkelana ke berbagai museum sejarah dan seni. Secara kebetulan, di Museum Louvre yang berada di tengah Kota Paris, ia berjumpa dengan seorang Muslim. Ia menyebut momen tersebut sebagai "musim semi" dalam hidupnya.<br />
<br />
Gambaran mengenai Islam yang ia dapatkan dari kedua orang teman barunya ini, membawa Ingrid pada pengenalan wajah Islam. Ia menyatakan tertarik pada peradaban Islam tidak menganut sistem penggambaran sesuatu dalam bentuk visual di dalam memuja Tuhan dan menghargai seorang nabi.<br />
<br />
''Allah adalah sesuatu yang tersembunyi. Tersembunyi dalam pantulan mata umat manusia. Tetapi, orang yang memiliki penglihatan dapat mengenali Tuhannya dengan melihat, mempelajari pengaruh dari kekuatan ciptaan-Nya.''<br />
<br />
Ia pun mulai menggali tentang ketuhanan dan kepribadian Muhammad melalui Alquran terjemahan. Yang membuatnya semakin tertarik dengan Islam adalah semua umat Muhammad tidak hanya mengikutinya dalam hal beribadah, tetapi juga di dalam semua aspek kehidupan, mulai dari kebersihan diri sampai pada cara bersikap terhadap anak-anak dan tetangga.<br />
<br />
Perkenalan Ingrid tentang Islam makin berkembang saat ia berkunjung ke sejumlah negara yang mayoritas berpenduduk Muslim. Beberapa peristiwa yang dia temui di negara-negara tersebut, diakuinya, makin mempertebal keyakinannya terhadap Islam.<br />
<br />
Maka di tahun yang sama, ia memutuskan bersyahadat dan menjadi Muslimah. Ia pun menukar pakaiannya dengan busana muslimah lengkap dengan jilbab.<br />
<br />
Pada tahun 1987 ia memutuskan pergi ke Pakistan sebagai relawan. Setahun ia mengabdikan diri bagi kemanusiaan. Ternyata di tempat yang sama, ada pula seorang pemuda yang juga menjadi relawan, Aamer Atek, seorang insinyur asal Mesir. Merasa sehati, keduanya memutuskan menikah.<br />
<br />
"Ibu-ibu Pakistan bertkaca-kaca saat saya bilang hanya emas sederhana sebagai mahar dan baju pengantin pinjaman. Di hari berikutnya, mereka datang dengan membawa segudang hadiah. Sungguh indah persaudaraan dalam Islam," ujarnya.<br />
<br />
sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/10/12/30/155241-ingrid-mattson-berhenti-ke-gereja-di-usia-16-tahunNoerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-76209467796296758752013-05-30T22:17:00.000+07:002014-03-24T12:22:41.628+07:00Ketika Barat Berbicara Poligami<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig55uBL7MnYsbqZIsTyY98cCZVjWqJL0D_VPnpgE4U1Cb5Xv2MMk5Td3oaep08bZhCa3w7ZcDl8aILh2WK-5Ho6y6P0K77i_W7yDOhVm1Z1JGrIfVGJ9Lumcleo9YQhwQc9s3HRUprdyU/s1600/poligami1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="barat bicara poligami" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig55uBL7MnYsbqZIsTyY98cCZVjWqJL0D_VPnpgE4U1Cb5Xv2MMk5Td3oaep08bZhCa3w7ZcDl8aILh2WK-5Ho6y6P0K77i_W7yDOhVm1Z1JGrIfVGJ9Lumcleo9YQhwQc9s3HRUprdyU/s1600/poligami1.jpg" height="144" title="barat bicara poligami" width="200" /></a></div>
Ketika saya berada di kota Dublin pada tahun 1956, saya sempat mengunjungi Yayasan Baba Yosua. Lantas terjadilah dialog panjang antara saya dengan seorang Baba yang juga ketua yayasan tersebut. Dalam salah satu dialognya, saya bertanya padanya, “Mengapa kalian menuduh Islam dan Nabinya, khususnya dalam buku-buku kurikulum, dengan tuduhan yang tidak pantas diucapkan pada masa dimana bangsa-bangsa telah saling mengenal dan berbagai budaya saling berinteraksi?”<br />
<br />
“Kami bangsa Barat, tidak bisa menghormati seorang laki-laki yang menikah dengan sembilan wanita,” jawabnya.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Saya bertanya, “Apakah kalian menghormati Nabi Daud dan Nabi Sulaeman?”<br />
<br />
“Tentu. Bagi Kami, mereka berdua adalah bagian dari nabi-nabi bangsa Israel.”<br />
<br />
Saya menimpali, “Nabi Daud mempunyai 99 isteri. Kemudian Nabi Daud menikah dengan isteri salah seorang panglimanya untuk melengkapi jumlah isterinya menjadi 100. Seperti yang diterangkan dalam Taurat, Nabi Sulaeman mempunyai 700 isteri dari wanita-wanita yang merdeka, dan 30 isteri daei budak-budak wanita. Mereka semua adalah wanita-wanita tercantik pada zamannya. Lalu, bagaimana kalian bisa menghormati seorang laki-laki yang menikah dengan 100 wanita, sementara itu, kalian tidak bisa menghormati laki-laki yang hanya menikah dengan sembilan wanita? Delapan diantara mereka adalah janda, kaum ibu, yang sebagiannya telah tua usianya, dan hanya seorang yang dinikahi dalam keadaan gadis?<br />
<br />
Sang Baba terdiam, lalu dia berkata, “Saya telah salah ucap, maksud saya, Kami bangsa Barat tidak bisa menikahi lebih dari satu wanita. Bagi Kami, seorang lelaki yang menikah dengan beberapa wanita adalah aneh, atau hanya menuruti syahwat.”<br />
<br />
Saya berkata padanya, “Lantas, apa pendapat Anda tentang Nabi Daud dan Nabi Sulaeman dan Nabi-nabi Israel yang lain, hingga Nabi Adam yang mempraktekkan poligami?”<br />
<br />
Dia terdiam, tam mampu memberikan jawaban.<br />
<br />
############################<br />
<br />
Tidakkah mereka merasa bersalah ketika mencemooh Islam karena poligami?<br />
<br />
Tidakkah mereka merasa bahwa poligami hingga empat isteri lebih baik daripada jika tiap malam terus berganti-ganti pasangan? Bukankah laki-laki yang rela memikul tanggung jawab wanita yang ia gauli lebih baik daripada laki-laki yang ‘lepas tangan’?<br />
<br />
Tidakkah mereka merasa bahwa melahirkan sejuta anak melalui pernikahan yang sah lebih baik daripada melahirkan satu anak di luar ikatan pernikahan yang sah???<br />
<br />
(Mustafa Al Siba’i dalam Ganesha Edisi 055 2013)<br />
<br />Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-61591172858381439222013-05-05T12:22:00.000+07:002013-05-05T12:22:19.415+07:00Kejujuran dalam Usaha<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6F_53XKeH7RhIl2fJlRBwQq_Db_BNnIpP7WO7eAoKhqfRzjKcsqwNsRooRFD12UyDzgAMKAB50pqrFU9NC2Clg1qR92TY0U4VTjofVU4KfMjjKsyFON9NUgnIs4Nouyr5Nf15mjtduDw/s1600/Jawab_JUJUR.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6F_53XKeH7RhIl2fJlRBwQq_Db_BNnIpP7WO7eAoKhqfRzjKcsqwNsRooRFD12UyDzgAMKAB50pqrFU9NC2Clg1qR92TY0U4VTjofVU4KfMjjKsyFON9NUgnIs4Nouyr5Nf15mjtduDw/s200/Jawab_JUJUR.jpg" width="200" /></a></div>
Sejak usia muda, Rasulullah saw termasuk orang yang sudah belajar hidup mandiri. Tidak tergantung pada orang. Tidak menggantungkan nasib pada orang lain dan tidak menjadi beban orang lain. Hal ini terlihat dari ikhtiarnya untuk terlibat langsung dalam berbagai kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.<br />
<br />
Dalam catatan sejarah nabi (Shirah Nabawi), ditemukan informasi, ada tiga kegiatan ekonomi yang dilakukan Rasulullah yaitu menjadi penggembala, berdagang dengan pamannya, dan menjalin mitra usaha dagang Siti Khadijah yang kemudian hari menjadi istrinya. Hal ini menggambarkan, sedari usia muda, Rasulullah ikut terbiasa dan sudah membiasakan diri meenjadi orang mandiri.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Khusus dalam kaitannya dengan bisnis (dagang), pada mulanya Rasulullah terlibat dengan usaha-usaha yang dikembangkan pamannya, Abu Thalih, yang mengembangkan sayap bisnisnya dengan menjalin usaha bersama dengan pengusaha besar yakni Siti Khadijah. Ia adalah seorang janda kaya di Mekah yang berakhlak mulia. Ia adalah wanita yang senantiasa menjaga kehormatan dirinya sehingga mendapat gelar At-Thahirah (Wanita Suci).<br />
<br />
Menanggapi permohonan Muhammad untuk ikut berdagang, Siti Khadijah tanpa pikir panjang langsung menyambutnya dengan senang hati, karena ia telah cukup mengenal Muhammad sebagai pemuda yang ramah, jujur, dan sopan santun.<br />
<br />
Berangkatlah Nabi Muhammad sae ke negeri Syam, ditemani oleh Maisarah, budak Siti Khadijah. Jalinan usaha antara Abu Thalib dan Siti Khadijah berjalan lancar, dan bahkan mampu membesarkan bisnisnya. Karena kemajuan dalam bisnisnya itulah Siti Khadijah melalui pembantunya, Maisarah kemudian mencari tahu, apa dan bagaimana cara berdagangnya partner usaha tersebut. Ternyata Muhammad dengan Abi Thalib mampu melakukan komunikasi usaha dengan ara yang sangat baik.<br />
<br />
Mereka berdua mampu melakukan komunikasi usaha yang memegang prinsip kejujuran dalam usaha, sehingga bisa memberikan kenyamanan kepada pembeli. Nilai kejujurannya itulah, yang kemudian menyebabkan usaha-usaha Muhammad dan Abu Thalib bisa berkembang baik, dan itu semua sudah tentu menguntungkan usaha Siti Khadijah.<br />
<br />
Dalam kaitan ini, ada beberapa nilai kejujuran yang memang penting dikembangkan dalam konteks usaha kerja sama sebagaimana yang dilakukan Rasulullah. Nilai kejujuran merupakan nilai-nilai penting dalam hal apa pun apalagi dalam bisnis. Pertama, jujur terhadap rekanan usaha kita. Jangan samapai, rekanan kita merasa dirugikan karena kita tidak pernah memberikan laporan keuntungan secara terbuka. Banyak pebisnis sekarang, kalau untuk dimakan sendiri, tetapi kalau rugi dilaporkan kepada mitra usaha kita.<br />
<br />
Kedua, jujur kepada pembeli. Dimana pun kita berdagang, pembeli harus dihargai secara optimal. Kita tidak boleh berdusta atau mencederai konsumen kita. Ada sifat buruk, di sejumlah pedagang kita. Melihat calon pembeli bukan daerah asli tempat tinggal kita, misalnya pendatang, harga barang kemudian dinaikkan. Sikap seperti ini, sesungguhnya hanya merugikan diri sendiri. Memang, sekali waktu dia mendapatkan untung besar, tetapi citra usaha menjadi buruk. Pernahkah kita mendengar, ada saudara kita yang kapok jajang di suatu tempat wisata, karena barang-barangnya dimahalkan? Apakah dengan pengalaman itu, kelak kalau kita berkunjung lagi ke tempat wisata itu, kita berminat untuk belanja lagi?<br />
<br />
Tingginya korupsi di negara kita ini, pada dasarnya karena telah kehilangan sikap kejujuran. Di negeri kita ini, sifat-sifat sebagaimana yang diajarkan Rasulullah sekarang hampir sulit ditemukan. Ketidakjujuran merajalela sehingga korupsi pun marak.<br />
<br />
Ketiga, setiap pengusaha atau pegawai pun harus jujur terhadap profesinya atau hasil usahanya. Di sini, sifat amin (jujur), bermakna pula amanah atau transparansi. Seorang yang jujur (al-amin) adalah orang yang mengembangkan sikap transparan, terbuka pada orang lain. Sikap ini penting, karena bila pengusaha, pedagang tidak mau bersikap transparan, dia akan terjerumus melakukan tindak pidana korupsi, manipulasi, atau penggelapan hasil usaha.<br />
<br />
Ketidakjujuran bisa jadi menguntungkan, tetapi sifatnya hanya sesaat. Bahkan, ketidakjujuran bisa menghancurkan dalam jangka panjang. Apakah kita mementingkan keuntungan jangka panjang atau sekadar jangka pendek?<br />
<br />
Banyak yang mengatakan apabila jujur, usaha akan hancur lebur. Jujur akan membuat kerugian. Sebagai kaum Muslimin yang meyakini janji-janji Allah, maka kalimat-kalimat seperti itu merupakan kalimat yang tidak dibenarkan. Kalau Allah SWT sudah menjamin seseorang yang jujur akan mujur, mengapa kita masih memercayai anggapan umum yang menyalahi prinsip ajaran Islam? <b>Jujurlah, Insya Allah hidup akan mujur.</b><br />
<b><br />
</b> <br />
<div class="MsoNormalCxSpFirst">
Penulis: H. HABIB SYARIEF MUHAMMAD ALAYDRUD<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
Ketua Yayasan Assalam Bandung, mantan anggota MPR dan mantan Ketua PW NU Jabar</div>
Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-82666057938830002512013-03-24T12:47:00.000+07:002014-03-24T12:48:42.947+07:00Aplikasi Belajar Tajwid dan Makhraj AlquranKali ini, saya akan share aplikasi buat belajar makhraj dan tajwid alquran, supaya kita bisa membaca alquran dengan baik dan benar.<br />
<br />
Contoh tampilan aplikasi nya:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxofLMaeIn0fEMjgnpy0bRd-bzrlqnxz72P5cRbD4unH8KkISZfxVfdEEAQrPNspUZoH3KOoNIPwlL8Kxa20Nj6XgNdUTMLpQdLMdKt0rvDwhlVnkxfbTRFdgYJv-cazk-TyxM1_Yg_J0/s1600/belajar_mudah_membaca_alquran____.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxofLMaeIn0fEMjgnpy0bRd-bzrlqnxz72P5cRbD4unH8KkISZfxVfdEEAQrPNspUZoH3KOoNIPwlL8Kxa20Nj6XgNdUTMLpQdLMdKt0rvDwhlVnkxfbTRFdgYJv-cazk-TyxM1_Yg_J0/s1600/belajar_mudah_membaca_alquran____.jpg" height="216" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<a class="pic" href="https://docs.google.com/file/d/0B-XCiZTb3FAKX0VoN0kzQ01XTFE/" style="background-color: white;" target="new"><img class="image1" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVsdiNUaoyAB9vGXo_d70Qhuc1RonxUVOrX16eNDOibZKTG1IKek5d3hSRqiH2c_66sQnOUDn6L_PqNCOL2TIIYHLQuAN_d_w6srFmjpyntBtmAHEG3pAyA7ffNBJyKrFOxXz-QN7T8Xdi/s1600/dnldbut.gif" /><img class="image2" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj10zm7tgF-me0bacnn1oeE05kugyMQzPfkhl-0Z2MHO6E1GImQtT9tRnWdC2oHIlpOzslYzbMRcc0EDoy44sSG5OQxH9M7WuMg4NwREWeYeS_4dTsWwm3m4plYPuEoQI7Wf3nHl2WLNIE/s1600/dnldbut2.gif" /></a><br />
File size: 3.120 KBNoerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-63349415867917346982013-01-03T09:00:00.000+07:002013-01-03T09:01:42.096+07:00Yvonne Ridley, Mengenal Islam dari Taliban<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b3/Yvonne_Ridley.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b3/Yvonne_Ridley.png" width="141" /></a></div>
(KISAH NYATA UNIK) MENGENAL ISLAM DARI TALIBAN - Gimana rasanya jika ditawan atau ditangkap musuh? Mungkin susah untuk membayangkan nasib anda akan berakhir pada sebuah kebahagiaan. Apalagi, jika menghadapi tuduhan sebagai mata-mata, penyusup, dan lain sebagainya. Namun, tidak demikian dengan apa yang dirasakan Yvonne Ridley, wartawati Inggris. Perempuan paruh baya ini justru mengaku bahagia setelah ditangkap dan diinterogasi pasukan Taliban yang oleh media masa Amerika Serikat, digambarkan sebagai kelompok Islam garis keras dan kejam.<br />
<br />
Ridley yang bekerja sebagai wartawan Sunday Express , surat kabar terbitan Inggris, pada September 2001 lalu diselundupkan dari Pakistan ke perbatasan Afghanistan untuk melakukan tugas jurnalistik. Saat itu, perempuan kelahiran tahun 1959 di Stanley, Inggris, ini mencoba menyusup ke Afghanistan secara ilegal, tanpa paspor maupun visa.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Ridley yang kerap ditugaskan ke daerah-daerah konflik di dunia ini, tertangkap basah di sebelah timur Kota Jalalabad. Penyamarannya terungkap ketika ia jatuh dari seekor keledai persis di depan seorang tentara Taliban dan kameranya jatuh. Saat ditangkap, Ridley tengah mengenakan burqa , sejenis busana Muslimah tradisional Afganistan.<br />
<br />
Saat ditangkap, ketakutan mulai merayapi Ridley. Ia mulai diinterogasi selama 10 hari tanpa diperbolehkan menggunakan telepon ataupun menghubungi anak perempuannya yang sedang berulang tahun ke-9.<br />
<br />
Selama menjalani proses interogasi, Ridley mengaku tidak menyetujui apa yang dilakukan oleh kaum Taliban ataupun apa yang mereka percayai sebagai ‘kebenaran’. Awalnya, bagi Ridley, Taliban sama seperti yang digambarkan media massa Eropa maupun Amerika bahwa kelompok Islam ini disebut sebagai teroris.<br />
<br />
Namun, perlakuan yang diterima Ridley selama menjalani masa penahanan dan interogasi justru mengubah semua pandangannya mengenai orang-orang Taliban. Menurutnya, anggapan umum kaum Taliban yang selama ini digambarkan sebagai monster sangat jauh dari realitas. Ridley menilai bahwa orang-orang Taliban adalah orang-orang yang baik dan mereka sangat ramah. Pengalaman saat ditangkap pasukan Taliban, justru membuatnya mengenal Islam lebih dalam. Dengan bersentuhan langsung dengan kelompok Taliban, Ridley merasakan suatu keganjilan terhadap apa yang di tuduhkan media masa terhadap Taliban. Ridley menyebut kelompok yang oleh banyak negara dicap sebagai teroris ini sebagai keluarga terbesar dan terbaik di dunia.<br />
<br />
Dalam jumpa pers yang digelar di Peshwar seusai pembebasannya, Ridley menuturkan bahwa selama dirinya ditahan, secara fisik ia tak pernah diperlakukan dengan buruk oleh Taliban. Bahkan, perlakuan yang diterimanya tergolong cukup istimewa.<br />
<br />
Di dalam tahanan, Ridley dipisahkan dengan penghuni lainnya, termasuk para tahanan wanita. Selain itu, secara khusus, ruang tahanannya telah dibersihkan dari segala gangguan kecoa dan kalajengking.<br />
<br />
Atas pengakuan Ridley ini, banyak pihak yang mengatakan ibu dari seorang putri bernama Daisy ini terkena Sindrom Stockholm , di mana sandera malah kemudian memihak penyandera. Tetapi Ridley membantahnya.<br />
<br />
Dalam sebuah wawancara kepada situs Islamonline, Ridley mengungkapkan saat menjadi tawanan Taliban, seorang ulama mendatangi dirinya. Sang ulama menanyakan beberapa pertanyaan tentang agama dan menanyakan apakah ia mau pindah agama.<br />
<br />
Saat itu, Ridley takut salah memberikan respons, ia takut dibunuh. Setelah berpikir masak-masak, Ridley berterima kasih pada ulama tadi atas tawarannya yang baik itu. Akhirnya dia mengatakan kepada ulama tadi bahwa sulit baginya membuat keputusan untuk mengubah hidupnya saat sedang menjadi tawanan. Kepada sang ulama, Ridley berjanji akan mempelajari agama Islam setelah dibebaskan dan kembali ke London.<br />
<br />
Dengan pernyataan tersebut, akhirnya Ridley dibebaskan.<br />
<br />
Begitu kembali ke Inggris, Ridley membaca Alquran melalui terjemahannya. Ia mencoba memahami pengalaman yang baru dilewatinya.<br />
<br />
Setelah membaca Al-Qur’an, hatinya luluh dan takjub. Ia benar-benar takjub karena Tak ada satu pun yang berubah dari isi Al-Qur’an ini, baik titik-titinya maupun yang lainnya sejak 1.400 tahun yang lalu.<br />
<br />
Ketika mempelajari Islam, Ridley sangat mengagumi hak-hak yang diberikan Islam pada kaum perempuan dan inilah yang paling membuat dirinya tertarik pada Islam. Dalam buku yang ia tulis setelah pembebasannya, Ridley menceritakan bahwa dirinya juga sempat menemui Dr Zaki Badawi, ketua Islamic Centre London, dan berdiskusi dengannya seputar ajaran Islam.<br />
<br />
Dari sinilah Ridley memutuskan untuk memilih Islam sebagai keyakinan barunya. Proses keislaman Ridley ini terjadi pada tahun 2003 silam. Mengenai pilihannya ini, Ridley mengungkapkan bahwa dirinya telah bergabung dengan apa yang ia anggap sebagai keluarga terbesar dan terbaik yang ada di dunia ini (Taliban).<br />
<br />
Mengingat orang tua Ridley yang beragama Protestan Anglikan, awalnya keluarga juga teman-temannya khawatir dengan keyakinan barunya. Namun melihat kebahagiaan Ridley setelah masuk Islam, keluarga dan teman-temannya pun dapat menerima dia. Terlebih lagi ibu Ridley yang sangat bahagia karena setelah masuk Islam, Ridley meninggalkan kebiasaan lamanya yaitu meminum minuman keras.<br />
<br />
Setelah memeluk Islam, Ridley juga memutuskan untuk mengenakan baju Muslim dan jilbab dan masih menjalankan profesinya sebagai seorang wartawan. Dedikasi Ridley sebagai wartawan memang tak diragukan lagi. Ia ini pernah bekerja pada sederet media bergengsi, seperti News of the World, The Daily Mirror, The Sunday Times, The Observer, The Independent, dan Sunday Express.<br />
<br />
Redaktur Sunday Express , Martin Townsend, pernah mengungkapkan komentarnya mengenai Ridley, mengatakan bahwa Ridley adalah seorang jurnalis yang sangat berpengalaman dan berani. Selain itu, Colin Patterson, wakil redaktur dari Sunday Sun, menyebut Ridley sebagai pribadi yang hangat dan bersahabat.<br />
<br />
Pasca tragedi Lockerbie sembilan tahun lalu, Ridley adalah wartawan pertama yang berhasil mewawancarai Ahmad Jibril, pemimpin populer Front for the Liberation of Palestina (Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina)<br />
<br />
sumber: http://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839?ref=stream<br />
related: http://en.wikipedia.org/wiki/Yvonne_RidleyNoerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-7605616994517436532013-01-02T12:30:00.000+07:002013-01-03T09:19:59.525+07:00Sebelum Berislam, Lopez Casanova Pernah Mengkristenkan RIbuan Orang dalam Sepekan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK2z8IvgqYdet3S_harbt9hxXuMJIwvIiaBFjDkVFFvAF_77FfmwPF1pLDyYMtgJQPxYgnQCQPbOA-N0FfRkPZ6ZnDHnANba3VF93pUy5pnmYorJZlWRKyP2dFrZ-Crhormh6qRuxwLYE/s1600/lopez-casanova-_111115114859-254.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK2z8IvgqYdet3S_harbt9hxXuMJIwvIiaBFjDkVFFvAF_77FfmwPF1pLDyYMtgJQPxYgnQCQPbOA-N0FfRkPZ6ZnDHnANba3VF93pUy5pnmYorJZlWRKyP2dFrZ-Crhormh6qRuxwLYE/s200/lopez-casanova-_111115114859-254.jpg" width="200" /></a></div>
Melissa Lopez Casanova lahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga Protestan yang sangat taat. Dalam keluarganya ada beberapa pastor, penginjil, pendeta, dan guru. Kedua orang tuanya menginginkan agar Lopez menjadi pemimpin Kristen. Karenanya, sejak kecil ia dimasukkan di sekolah khusus untuk mempelajari Alkitab.<br />
<br />
Namun, Allah memberinya hidayah. Dalam perjalanan mempelajari Alkitab, Lopez malah menemukan Islam. Ia pun memeluk agama Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai agama terakhirnya.<br />
<br />
“Aku bersyukur dilahirkan dalam keluarga Protestan yang religius yang memungkinkanku mempelajari Alkitab. Jika tidak, aku mungkin tidak mampu memahami pesan Islam,“ ujarnya.<br />
<br />
Lopez menjadi seorang Muslimah karena kepercayaan dan keyakinannya terhadap Tuhan. “Itulah yang kemudian membuatku mengakui validitas Islam sebagai agama dari Tuhan.“<br />
<br />
Lalu, bagaimana perjalanan spiritualnya dalam menemukan Islam?<br />
<br />
meski Lopez tumbuh dalam keluarga yang religius, di California, Amerika Serikatia bergaul dengan teman-teman Kristen dari sektor atau denominasi yang bermacam-macam. Ia juga berteman dengan mereka yang beragama Yahudi, juga seorang Saksi Yehuwa. “Aku tak pernah menghakimi apa yang mereka yakini dan aku pun tidak memiliki ketertarikan terhadap kelompok agama mana pun,'' ujarnya.<br />
<br />
Menurut dia, Kristen nondenominasi seperti dirinya selalu diajarkan bahwa, “Jika kamu percaya Kristus, kamu adalah seorang umat Kristen, dan kita semua sama di mata Tuhan, apa pun denominasi yang membedakan kita.“<br />
<br />
Seiring perjalanan Lopez dihadapkan pada sebuah kegamangan akan agama yang dianutnya. “Aku tidak mengetahui seberapa lama Alkitab telah diubah dan dimodifikasi. Setiap golongan dalam Kristen selalu mengklaim bahwa golongan merekalah yang benar, sedang yang lainnya salah."<br />
<br />
Namun jauh di lubuk hatinya, Lopez selalu meyakini bahwa hanya ada satu Tuhan.<br />
<br />
Ia pertama kali mendengar nama “Allah“ dari pengajarnya di sekolah Alkitab. “Orang Cina berdoa pada Buddha, dan orang Arab berdoa pada Allah.“ Saat itu, ia menyimpulkan bahwa Allah adalah nama sebuah berhala.<br />
<br />
Kuliah di jurusan bisnis internasional membuat Lopez merasa perlu menguasai bahasa asing untuk menunjang kariernya di masa depan. Atas saran teman kuliahnya, Lopez mempelajari bahasa Arab.<br />
<br />
“Temanku beralasan, negara mana pun yang memiliki penduduk Muslim menggunakan bahasa Arab karena itu merupakan bahasa asli Alquran,“ katanya.<br />
<br />
Saat itu, pada 2006, Lopez mendengar kata “Alquran“ untuk pertama kalinya. Di kelas bahasa Arab yang diikutinya, Lopez mengenal banyak mahasiswa Muslim. Mereka umumnya keturunan Timur Tengah yang lahir dan besar di AS.<br />
<br />
Kelas pertama yang diambilnya pada 2006 bertepatan dengan bulan Ramadhan. Lopez terkesan dengan amalan puasa yang dilakukan temanteman Muslimnya. Ia memandangnya sebagai bentuk ketundukan hamba di hadapan Tuhannya.<br />
<br />
Lopez pun mencoba berpuasa, bukan karena tertarik menjadi Muslim, melainkan semata untuk mengekspresikan ketundukannya sebagai umat Kristen yang taat. “Itu pun karena puasa juga ada dalam agama Kristen. Yesus pernah berpuasa selama 40 hari," katanya.<br />
<br />
Pada bulan Ramadhan itu, seorang teman Muslim memberinya literatur Islam dan sekeping compact disk (CD) yang ditolaknya. Ia teringat ucapan ibunya, “Semua agama yang salah adalah benar menurut kitab mereka.“ Lopez tak tergoda untuk mengenal Islam, agama asing yang salah di matanya.<br />
<br />
<b>Mengkristenkan 55 ribu orang dalam sepekan</b><br />
<br />
Musim panas 2008, Lopez bergabung dengan para misionaris Kristen dan melakukan perjalanan ke Jamaika untuk sebuah misi Kristenisasi. Ia dan timnya membantu orang-orang miskin di sana. Ia dan timnya dan berhasil mengkristenkan sekitar 55 ribu orang dalam sepekan.<br />
<br />
Sepulang dari Jamaika, Lopez berdoa memohon petunjuk. Ia ingin melakukan lebih banyak pengabdian pada Tuhan. “Permintaan itu dijawab-Nya dengan memberiku seorang teman Muslim," katanya.<br />
<br />
Ia beberapa kali mengajak teman Muslimnya ke gereja dan berpikir bahwa temannya akan terpengaruh dan menjadi seorang Kristen sepertinya.<br />
<br />
Suatu saat, temannya mengatakan bahwa gereja adalah tempat yang bagus, tetapi ia menyayangkan kepercayaan jamaatnya yang memercayai Trinitas.<br />
<br />
“Sayangnya, temanku salah menguraikan pengertian dari Trinitas itu. Aku hanya tertawa dan meralatnya,“ kata Lopez.<br />
<br />
Ia sempat berpikir tentang betapa fatalnya jika ia melakukan hal yang sama. Memberikan komentar soal agama lain yang tidak dipahami dengan baik adalah sesuatu yang dinilainya sebagai ucapan yang kurang berpendidikan.<br />
<br />
Ia pun memutuskan mempelajari hal-hal mendasar tentang Islam. Lopez mulai menemukan persamaan antara Kristen dan Islam. Itu terjadi ketika ia mengetahui bahwa ternyata Yudaisme, Kristen, dan Islam berbagi kisah dan nabi serta keti ganya dapat diusut asal muasalnya ingga bertemu dalam silsilah sejarah yang sama.<br />
<br />
“Sebenarnya, lebih banyak persamaan antara Kristen dan Islam dibanding perbedaan antara keduanya,“ kata Lopez.<br />
<br />
Suatu hari, ia kagum dengan teman Muslimnya yang tidak malu berdoa dan shalat di tempat umum, dengan lutut dan kepala di atas lantai. “Sementara, aku bahkan terkadang malu untuk sekadar menundukkan kepala sambil memejamkan mata (berdoa) saat hendak makan di tempat-tempat umum.“<br />
<br />
<br />
<b>Perasaan 'aneh' saat mendengar ayat Alquran</b><br />
<br />
Di lain hari, teman Muslimnya kembali ikut serta pergi ke gereja bersama Lopez. Di tengah perjalanan dengan menggunakan mobil itu, temannya memohon izin memutar CD Alquran di mobilnya karena ia sedang mempersiapkan diri untuk shalat.<br />
<br />
“Agar sopan, aku mengizinkannya. Selanjutnya, aku hanya ikut mendengarkan dan menyimaknya,“ kata Lopez.<br />
<br />
Hal yang tidak diduga pun terjadi. Ia masih ingat bagaimana ayat-ayat Alquran yang didengarnya memunculkan sebuah perasaan aneh. Perasaan itu berbaur dengan kebingungan yang tak bisa dijelaskan.<br />
<br />
“Aku tidak bisa memahami mengapa diriku bisa mengalami perasaan semacam itu terhadap sesuatu di luar Kristen," katanya.<br />
<br />
Setelah beberapa lama pergolakan batin itu dirasakannya. Lopez akhirnya memutuskan untuk mengenal jauh tentang Islam. Namun, hingga hari penting itu, ia masih menyimpan perasaan takut. Hingga saat menyetir mobilnya, ia berdoa, “Tuhan, lebih baik aku mati dan dekat dengan-Mu daripada hidup selama satu hari, namun jauh dari-Mu.“<br />
<br />
Lopez berpikir, mengalami kecelakaan mobil saat menuju Islamic Center San Diego untuk bersyahadat adalah membuktikan pilihan yang salah. Namun, ia tiba di tujuan dengan selamat, dan mengikrarkan keislamannya di hadapan publik.<br />
<br />
Jumat itu, 28 Agustus 2008, beberapa hari menjelang Ramadhan, Lopez memeluk Islam. “Sejak itu, aku adalah seorang Muslim yang bahagia, yang mencintai shalat dan puasa. Keduanya mengajarkanku kedisiplinan sekaligus ketundukan kepada Tuhan," katanya.<br />
<br />
sumber:<br />
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/11/15/luoqpv-sebelum-berislam-lopez-casanova-pernah-mengkristenkan-ribuan-orang-dalam-sepekan<br />
Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-3516440010470489442012-12-20T06:44:00.000+07:002012-12-20T06:44:16.468+07:00Ericka, Ternyata Orang Islam tidak Membenci Yesus<br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Pernyataan seorang pendeta bahwa Muslim membenci Yesus, justru mendorong Ericka mencari kebenaran akan pernyataan itu. Pencarian itulah yang membawa Ericka pada agama Islam dan akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang muslimah.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Perempuan Amerika keturunan Meksiko itu sebenarnya dibesarkan dalam keluarga Katolik yang taat. Sekira tahun 2008 lalu, seorang sahabat mengundang Ericka datang ke gereja penganut Evangelis. Sejak itu, ia merasa cocok dengan ajaran Evangelis.</span><br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">“Mereka (jamaah Evangelis) sangat mirip dengan saya pada waktu itu dan banyak membantu saya. Saya memahami banyak ajaran mereka, antara lain kewajiban membaca Alkitab. Meski saya tidak selalu paham isi Alkitab, setidaknya saya berniat untuk belajar dan ikut kelas Alkitab pada hari Minggu,” ujar Ericka.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Pada suatu kesempatan, seorang pendeta mengatakan bahwa Muslim membenci Yesus dan Muslim menyembah tuhan lain yang disebut “Allah”. Pernyataan mendorong rasa ingin tahu Ericka akan kebenaran ucapan pendetanya.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">“Saya terkejut, saya berjumpa dengan beberapa Muslim yang ternyata mencintai ‘Yesus’ sama besarnya dengan umat Kristiani. Saya juga akhirnya tahu bahwa kata ‘Allah’ adalah bahasa Arab yang artinya ‘Tuhan’ dan bahwa Yesus bukan tuhan seperti yang diyakini umat Kristiani, karena Yesus yang sama juga menyembah Tuhan yang sama seperti kita,” tutur Ericka.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Sejak itu, rasa ingin tahu Ericka semakin besar. Ia mencari informasi tentang asal usul Alkitab dan para penyusun Alkitab. Ia menemukan banyak kontradiksi dan penyusun-penyusun Alkitab yang tidak jelas identitas dan kapabilitasnya. Ericka bahkan menemukan penyusun Alkitab yang bahkan tidak tahu Yesus, tap berani menulis tentang Yesus.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Pada awalnya, ada penolakan dalam hatinya untuk mengakui bahwa banyak hal-hal yang tak masuk akal dalam agama Kristen. “Sedih rasanya memikirkan bahwa kitab suci (Alkitab) saya yang suci dan sakral itu, yang buat saya adalah firman-firman Tuhan, ternyata banyak penyimpangan,” ujar Ericka.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">“Saya berdoa pada Tuhan yang Mahakuasa untuk membimbing saya, membiarkan saya melihat kebenaran, dan membawa saya untuk menyembah-Nya tanpa khawatir akan konsekuensi apapun,” sambung Ericka.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Hal besar yang masih membuat Ericka ragu adalah pertanyaan mengapa Alkitab tidak menubuatkan tentang Nabi Muhammad Saw. Ia mencari bukti-bukti itu dan menemukan jawabannya; jika Alkitab memuat nubuat tentang Nabi Muhammad Saw, itu artinya Alkitab mengakui keberadaan Nabi Muhammad Saw dan Islam.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ericka pun bertekad untuk lebih dalam mempelajari Islam. Ia membaca Al-Quran dan mengakui kemurnian Al-Quran sebagai perkataan yang langsung dari Allah Swt. “Saya menemukan bahwa Islam adalah agama yang benar dan logis, memberikan jawaban untuk kehidupan ini, dan Islam adalah agama yang damai dan membawa diri kita secara menyeluruh pada Allah,” ungkap Ericka.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Setelah melalui pemikiran yang panjang, Ericka memutuskan untuk masuk Islam. Suami Ericka yang muslim, membantunya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Setelah bersyahadat, Ericka merasa beban berat di pundaknya seketika lenyap. “Saya merasa bebas, bersih dan keyakinan yang penuh,” tukas Ericka yang kemudian langsung mengenakan jilbab.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ericka beruntung karena tidak mengalami kendala dari keluarganya yang Kristen. “Islam memberikan saya tuntunan hidup yang lengkap, kesempatan untuk lebih dekat pada Allah. Kesempatan untuk menerima rahmat-Nya, kesempatan untuk hidup di hari kemudian. Islam memberikan kedamaian dan memberikan penerang di jalan yang saya ikut,” tandasnya.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Buat mereka yang belum mengenal Islam, Ericka berpesan, “Jangan takut untuk mempelajari Islam, paling tidak memahaminya dan jangan mengkritiknya. Anda akan paham jika Anda tahu sepenuhnya tentang Islam, dan jika Anda paham, Anda akan menghormati Islam. Teruslah mencari dan mintalah petunjuk Allah.”</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">http://www.facebook.com/SudahTahukahAnda</span><br />
Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-52063740217793188392012-12-16T06:46:00.000+07:002012-12-20T06:50:42.777+07:00Seorang Profesor Masuk Islam Karena Mumi Firaun<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqFo-ZYjFCWzzUqhrylizEhRwG1UzX5COBSJS97VoZajbNX4AMw8egpGDs-72W2zKrrF23Wp6qUjUw1T1kT5Wg1TvsO1bbgfl5Px-yQrgInXwGYK0x6noX6qOrz9QJuEr9nv1USYIbZ2E/s1600/Prof_Dr_Maurice_Bucaille_masuk_islam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqFo-ZYjFCWzzUqhrylizEhRwG1UzX5COBSJS97VoZajbNX4AMw8egpGDs-72W2zKrrF23Wp6qUjUw1T1kT5Wg1TvsO1bbgfl5Px-yQrgInXwGYK0x6noX6qOrz9QJuEr9nv1USYIbZ2E/s200/Prof_Dr_Maurice_Bucaille_masuk_islam.jpg" width="200" /></a></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Professor Maurice Bucaille adalah seorang dokter ahli bedah terkemuka di dunia yang berasal dari Prancis. Ia mempunyai cerita yang sangat menakjubkan. Ia menjelaskan sebab musabab dirinya meninggalkan agama Katolik yang telah di anutnya bertahun-tahun, kemudian menyatakan dirinya memeluk agama Isla</span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">m.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Setelah menyelesaikan study setingkat SMA-nya, ia menetapkan untuk mengambil jurusan kedokteran pada sebuah univertsitas di Prancis. Ia termasuk salah satu dari mahasiswa yang berprestasi hingga akhir tahun, karena kecerdasan dan keahlian yang dimilikinya, dia kemudian menjadi seorang dokter terkemuka di Prancis.</span><br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Prancis adalah negara yang terkenal sangat menjaga dan mementingkan barang-barang peninggalan kuno dibandingkan dengan negara yang lainnya, terutama pada masa kepemimpinan Fransu Metron tahun 1981.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Pada tahun itu, Prancis meminta ijin kepada Mesir agar mereka diberikan kesempatan untuk memeriksa dan meneliti mumi Fir’aunnya yang terkenal. Sebuah mumi yang tak asing dikalangan orang-orang Islam. Fir’aun ini adalah orang yang ditenggelamkan Allah dilaut merah, tatkala melakukan pengejaran terhadap nabi Musa AS.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Permintaan Prancis ditanggapi oleh Mesir dengan mengizinkan Prancis untuk mengadakan penelitian. Mumi Fir’aun dipindahkan dengan menggunakan pesawat terbang. Setibanya di Prancis, kedatangan mumi tersebut disambut oleh Persiden Franso Metron beserta para menterinya seolah-olah dia masih hidup.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Mumi tersebut kemudian dipindahkan ke pusat barang-barang kuno milik Prancis untuk diserahkan kepada para ilmuwan dan dokter bedah, supaya mereka dapat mempelajari rahasia yang terkandung dari mumi tersebut, dan Profesor Professor Maurice Bucaille bertindak sebagai ketua tim penelitian.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Semua tim peneliti bertugas untuk meneliti, memperbaiki tulang-tulang yang sudah rusak dan anggota tubuh yang lainnya. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Professor Maurice Bucaille, ia justru menyelidiki tentang rahasia kematian Fir’aun.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Pada suatu malam, ia memperoleh hasil penelitiannya; bahwa terdapat bekas garam yang menempel pada mayat mumi, sehingga dapat ia jadikan sebuah bukti yang nyata bahwa Fir’aun mati karena tenggelam dan mayatnya dapat di selamatkan, kemudian diawetkan pada saat kejadian.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Dari hasil penelitiannya, timbul beberapa pertanyaan yang susah untuk ia dapatkan jawabannya yaitu bagaimana mayat Fir’aun dapat diselamatkan, dan anggota tubuhnya masih tetap utuh, sedangkan kondisi mayat-mayat yang lainnya setelah diawetkan tidak seperti dirinya?</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Namun sebelum ia selesai membuat kesimpulan, salah seorang temannya berbisik kepadanya dengan berkata: “Jangan terburu-buru seperti itu, karena orang-orang Islam telah mengetahui tentang hal ini.”</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Mendengar pernyataan dari temannya itu, ia menolak keras atas pernyataan tersebut. Ia berkata: “Penemuan seperti ini tidak mungkin dilakukan kecuali ada dukungan sains dan teknologi canggih”.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Salah seorang temannya yang lain menanggapinya seraya berkata: “Al-Quran merekalah yang telah menceritakan kematiannya dan bagaimana jasadnya di selamatkan dari tenggelam.” Mendengar penjelasan temannya itu, Bakay kebingungan dan bertanya-tanya bagaimana hal ini bisa terjadi?</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Sedangkan mumi ini sendiri baru ditemukan pada tahun 1898 atau kurang lebih baru dua ratus tahun yang lalu, sedangkan Al-Quran mereka sudah ada semenjak lebih dari seribu empat ratus tahun….!!!</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Bagaimana akal manusia dapat mengetahuinya, padahal semua manusia -bukan hannya orang-orang Arab- belum ada yang mampu mengetahui bagaimana peradaban orang-orang Mesir di masa lampau dan bagaimana caranya mereka mengawetkan mayat, kecuali pada masa sepuluh tahun yang lalu?</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Maurice duduk termenung di dekat mumi Fir’aun tersebut sambil memikirkan tentang bisikan yang telah ia dengar dari temannya; bahwasanya Al-Quran telah menceritakan kejadian itu, padahal kitab sucinya hanya menceritakan tentang tenggelamnya Fir’aun akan tetapi di dalamnya tidak di jelaskan tentang keadaannya sesudah tenggelam. Ia pun bergumam dalam kesendiriannya:</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">“Masuk akalkah bahwa jasad yang ada di depanku ini adalah Fir’aun Mesir yang telah mengusir Nabi Musa? Benarkah kalau Nabinya orang muslim yang bernama Muhammad itu sudah mengetahui tentang hal ini sejak 1400 tahun yang silam?</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Berbagai pertanyaan yang belum sempat terjawab, membuat Professor Maurice tidak dapat tidur disetiap malam. Ia kemudian mengambil Kitab Taurat dan membacanya, sampai pada sebuah kalimat yang mengatakan: “Kemudian air itupun kembali pada keadaan sedia kala, kemudian air laut itupun menenggelamkan perahu-perahu beserta Fir’aun dan bala tentaranya, hingga tidak tersisa satupun diantara mereka.”</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Setelah menyelesaikan penelitian dan perbaikan, maka mumi tersebut kemudian di kembalikan ke Mesir dengan menggunakan peti yang terbuat dari kaca nan elok, karena menurutnya itu lebih pantas untuk orang yang berkedudukan seperti Fir’aun. Akan tetapi Bakay masih dalam kondisi belum puas dengan berita yang di dengarnya, bahwa orang-orang Islam telah mengetahui keselamatan mumi ini. Ia pun lalu berkemas untuk berkunjung ke Saudi Arabia guna menghadiri seminar kedokteran yang akan dihadiri para pakar bedah muslim.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Dalam pidatonya, Professor Maurice memulai pembicaraan tentang hasil penyelidikannya bahwa jasad Fir’aun dapat diselamatkan setelah tenggelam, kemudian salah seorang diantara pakar muslim berdiri dan membuka serta membacakan mushaf pada Surat Yunus Ayat 92 yang artinya: “Pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat dijadikan pelajaran bagi orang-orang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.”</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Professor Maurice Bucaille terheran-heran dengan penjelasan yang baru saja ia dengar, ia lalu beranjak dari tempat duduknya dan dengan suara lantang ia berkata: “Pada hari ini; aku menyatakan diri untuk memeluk agama Islam dan aku mengimani Al-Quran ini”.</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Setelah selesai seminar Professor Maurice Bucaille lalu kembali ke Prancis dengan wajah yang berbeda dari wajah sebelum ia datang menghadiri seminar. Selama sepuluh tahun ia tidak mempunyai pekerjaan yang lain, selain mempelajari tentang sejauh mana keserasian dan kesinambungan Al-Quran dengan sains, serta perbedaan yang bertolak belakang dengannya. Namun apa yang ia dapati selalu berakhir sebagaimana Firman Allah SWT: Yang tidak datang kepadanya (Al Qur'an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji." ( Fush-shilat: 41-42)</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Dari hasil penyelidikan yang bertahun-tahun, ia kemudian menulis sebuah buku tentang kesinambungan Al-Quran dengan sains yang mampu mengguncangkan Eropa. Sehingga ketika para pakar- pakar dan para ilmuwan barat berusaha untuk mendebatnya, mereka tidak kuasa ...</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">http://www.facebook.com/SudahTahukahAnda?fref=ts</span><br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br />
</span> Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-50125859293055190082012-12-14T06:53:00.000+07:002012-12-20T06:56:12.025+07:00Dosa yang Lebih Besar dari Zina<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizp6RaQN2f9anw1oq9bzHBYNTQz7di-8hWH8gBDBEUKNM6Wl84dnQoxsHVjZMprSPb69gcl63vxtN8QfWv9rffrlSovMrHrVPD1_MxCdf5ukuiTkE6BD6DZdlbg74B0UzFNewcJEEm9fA/s1600/dosa-besar_150.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizp6RaQN2f9anw1oq9bzHBYNTQz7di-8hWH8gBDBEUKNM6Wl84dnQoxsHVjZMprSPb69gcl63vxtN8QfWv9rffrlSovMrHrVPD1_MxCdf5ukuiTkE6BD6DZdlbg74B0UzFNewcJEEm9fA/s200/dosa-besar_150.jpg" width="191" /></a></div>
Suatu senja, seorang wanita melangkahkan kaki mendekati kediaman Nabi Musa. Setelah mengucapkan salam, dia masuk sambil terus menunduk. Air matanya berderai tatkala berkata, “Wahai Nabi Allah, tolonglah saya. Doakan agar Allah mengampuni dosa keji saya.”<br />
<br />
“Apakah dosamu wahai wanita?” Tanya Nabi Musa. “Saya takut mengatakannya,” jawab wanita itu. "Katakanlah, jangan ragu-ragu!” desak Nabi Musa. Maka perempuan itu pun dengan takut bercerita, “Saya telah berzina.” Kepala nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. “Dari perzinaan itu saya hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya cekik lehernya sampai mati,” lanjut perempuan itu seraya menangis.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Mata Nabi Musa berapi-api. Dengan muka yang berang dia menghardik: “Perempuan celaka, pergi dari sini. Agar Siksa Allah tak jatuh ke dalam rumahku. Pergi...!!!” teriak nabi Musa sambil berpaling karena jijik. Hati perempuan itu bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh.<br />
<br />
Dia menangis tersedu-sedu dan keluar dari Rumah Nabi Musa. Ia Tak tahu harus kemana lagi mengadu. Bahkan dia tak tahu ke mana harus melangkahkan kaki.<br />
<br />
Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana manusia lain bakal menerimanya? Sepeninggalnya wanita tersebut, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa.<br />
<br />
Jibril lalu bertanya, “Mengapa engkau menolak seorang wanita Yang hendak BERTAUBAT dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar dari itu?”<br />
<br />
Nabi Musa terperanjat. “Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?”<br />
“Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang hina itu?” Tanyanya. “Ada...!!!” jawab Jibril dengan tegas. “Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar daripada SERIBU kali Berzina.” Mendengar penjelasan ini Nabi Musa memanggil wanita tadi, lalu berdoa memohon ampunan kepada Allah. Nabi Musa menyadari, Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja tanpa penyesalan seakan menganggap remeh perintah Allah. Sedangkan BERTAUBAT dan menyesali Dosa dengan sungguh- sungguh berarti masih mempunyai IMAN di dadanya dan Yakin Allah itu ada.<br />
<br />
http://www.facebook.com/SudahTahukahAnda?fref=tsNoerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-18630553046799991552012-08-27T11:33:00.001+07:002012-08-27T11:33:25.039+07:00Kisah Al-Imam Al-Bukhori<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://sphotos-a.xx.fbcdn.net/hphotos-snc6/179824_152230534832141_6746344_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kisah Al-Imam Al-Bukhori" border="0" height="191" src="http://sphotos-a.xx.fbcdn.net/hphotos-snc6/179824_152230534832141_6746344_n.jpg" title="Kisah Al-Imam Al-Bukhori" width="200" /></a></div>
Turkistan-Rusia (atau Transoksus) merupakan daerah yang sangat luas di wilayah Asia Tengah. Wilayahnya meliputi daerah antara Sungai Jaihun (kini: Sungai Amu Darya) dan Sungai Saihun (kini: Sungai Syra Darya) serta daerah-daerah yang berada di sekitarnya. Kedua sungai itulah yang menyuplai persediaan air di Danau Aral (bagian negara Uzbekistan dan Kazakhstan). Dalam sejarah, Turkistan-Rusia telah dikenal oleh bangsa Arab dahulu dengan sebutan daerah belakang (sebelah timur) Sungai Jaihun. Disebut dengan Turkistan-Rusia untuk membedakan dengan Turkistan-Cina yang kini bernama Sinkiang. Turkistan-Rusia kini terbagi menjadi 5 negara yaitu: Kazakhstan, Kisgirtan, Uzbekistan, Tajikistan dan Turkmenistan. Dan Bukhara merupakan salah satu kota terpenting di negara Uzbekistan.<br />
<a name='more'></a>Bukhara adalah sebuah kota tua yang dikenal sebagai tempat wisata yang paling indah, memiliki kebun yang banyak dan luas serta buah-buahan yang menarik dan ranum rasanya. Kota ini berada di sebelah timur sungai Jaihun dengan jarak tempuh dua hari perjalanan. Dan berada di sebelah barat Samarkand (Uzbekistan) dengan jarak tempuh delapan hari perjalanan.<br />
<br />
Kota ini telah melahirkan sosok ahli hadits yang cukup disegani semisal Al-Imam Al-Bukhari dan semisalnya.<br />
<br />
Beliau mulai menghafal hadits sekitar umur 10 tahun di madrasah anak-anak (Kuttab). Setelah itu, beliau belajar kepada seorang ahli hadits terkenal bernama Ad-Dakhili. Suatu hari Ad-Dakhili membacakan hadits kepada manusia: “… Sufyan (telah meriwayatkan) dari Abu Zubair, kemudian Abu Zubair (telah meriwayatkan) dari Ibrahim.” Maka Ad-Dakhili: “Sesungguhnya Abu Zubair tidak pernah meriwayatkan dari Ibrahim.” Maka Ad-Dakhili marah kepada beliau.<br />
<br />
Beliau berkata kepada Ad-Dakhili: “Coba lihatlah kitab catatanmu!” Maka masuklah Ad-Dakhili ke rumahnya kemudian melihat kepada kitab catatannya, ternyata benarlah apa yang dikatakan beliau. Selanjutnya Ad-Dakhili ke rumahnya bertanya kepada beliau: “Bagaimana sanad yang benar wahai anak muda?” Maka beliau menjawab: “Dia adalah Az-Zubair bin ‘Adi meriwayatkan dari Ibrahim (jadi bukan Abu Zubair).” Ad-Dakhili meminjam pena kepada beliau dan membenarkan catatannya, kemudian mengatakan kepada beliau: “Kamu benar.”<br />
Peristiwa itu terjadi pada saat beliau berusia 11 tahun.<br />
<br />
Ketika usia 16 tahun, beliau telah menghafal kitab-kitab karya Abdullah ibnul-Mubarak, Waki’, serta berbagai pendapat ulama kota Roy.<br />
<br />
Bahkan pada usia 18 tahun beliau menulis kitab yang berjudul “Qadhaya Ash Shahabah wat Tabi’in wa Aqawilihim”.<br />
<br />
Jumlah total guru-guru beliau mencapai 1080 orang.<br />
<br />
Kisah Keajaiban Hafalan Beliau<br />
<br />
Beliau dikenal memiliki kecerdasan dan kekuatan hafalan yang luar biasa.<br />
<br />
Beliau mengatakan: “Aku hafal 100.000 hadits shahih dan 200.000 hadits dhaif.”<br />
<br />
Suatu ketika beliau pernah mengambil kitab tentang ilmu kemudian kitab tersebut beliau amati mulai dari awal sampai akhir dengan sekali pengamatan, maka beliau telah menghafal semua hadits yang ada di dalamnya.<br />
<br />
Hasyid bin Ismail dan selainnya menceritakan: “Dahulu Abu Abdillah Al-Bukhari belajar bersama kami kepada para ulama Bashrah, ketika itu beliau masih muda. Beliau tidak menulis hadits yang disampaikan oleh sang guru. Hal itu berlangsung selama beberapa hari. Maka kami berkata kepadanya:<br />
<br />
“Sesungguhnya engkau belajar bersama kami tapi engkau tidak menulis. Lalu apa yang kamu lakukan? Maka setelah berlalu 16 hari beliau berkata kepada kami: ‘Sesungguhnya kalian berdua terus menerus mengeluhkanku. Coba tunjukkan kepadaku hadits yang telah kalian tulis!’ Maka kami tunjukkan kepada beliau hadits yang telah kami tulis. Kemudian beliau menambahkan 15.000 hadits (ke dalam catatan kami) yang dia bacakan dari hafalannya sampai kami membenarkan catatan kami dari hafalan beliau.<br />
<br />
Dikisahkan pula suatu ketika Al-Imam Al-Bukhari singgah di kota Baghdad. Begitu mendengar kedatangan beliau, para ahli hadits kota Baghdad berkumpul dan bermusyawarah untuk menyambut kedatangan beliau. Akhirnya diambillah kesepakatan untuk menguji kekuatan hafalan beliau. Kemudian para ahli hadits mengumpulkan seratus hadits. Seratus hadits tersebut diacak, baik matan maupun sanadnya. Setelah itu, dibagikan kepada sepuluh ahli hadits, sehingga masing-masing membawa sepuluh hadits.<br />
<br />
Singkat cerita tibalah saat dinantikan. Manusia pun berkumpul untuk menyaksikan acara tersebut. Mulailah salah seorang penguji menyampaikan hadits satu persatu kepada Al-Bukhari. Tatkala sang penguji menyampaikan hadits pertama, Al-Bukhari menyatakan, “Tidak tahu.” Sampai penguji pertama selesai menyampaikan sepuluh hadits, Al-Bukhari tetap menjawab: “Tidak tahu.” Para ahli hadits yang hadir dalam acara tersebut terlihat saling memandang satu sama lain seraya berkata: “Laki-laki ini benar-benar mengetahui.” Sedangkan orang-orang yang awam justru menyangka sebaliknya yaitu Al-Bukhari tidak tahu apa-apa.<br />
<br />
Kemudian tiba giliran penguji kedua. Mulailah ia menyampaikan sepuluh hadits satu per satu. Dan Al-Bukhari tetap menjawab, “Tidak tahu.” Demikian seterusnya penguji ketiga, keempat sampai penguji kesepuluh telah menyampaikan seluruh haditsnya, Al-Bukhari tetap menjawab: “Tidak tahu.” Kemudian Al-Bukhari mengatakan kepada penguji pertama: “Hadits pertama yang engkau bacakan demikian dan demikian, maka yang benar adalah demikian dan demikian.” Demikianlah Al-Bukhari menyebutkan kembali hadits tersebut persis sama seperti yang dibacakan oleh sang penguji, kemudian beliau membetulkan letak kesalahannya. Beliau melakukan hal ini mulai dari hadits pertama sampai hadits keseratus. Manusia pun mengakui akan kehebatan hafalan beliau.<br />
<br />
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Semua orang menunduk di hadapan Al-Bukhari, yang menakjubkan dari beliau bukan pada sisi kemampuan membenarkan hadits yang salah karena beliau memang seorang penghafal hadits. Namun yang menakjubkan adalah kemampuan beliau menyebutkan kembali hadits-hadits yang telah diacak tadi secara tertib dan urut hanya dengan sekali dengar.” Subhanallah..<br />
<br />
[<a href="http://www.facebook.com/pages/Strawberry" target="_blank">sumber</a>]Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-7466123512212332142012-08-27T11:24:00.000+07:002012-08-27T11:24:32.327+07:00Amerika Membuktikan "Kerasulan" Muhammad saw<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://taufikruna.files.wordpress.com/2012/08/bulan-terbelah1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://taufikruna.files.wordpress.com/2012/08/bulan-terbelah1.jpg" width="200" /></a></div>
Artikel ini saya muat dengan tujuan memberi pengertian kepada para pembualan yang mengatakan Rasulullah Muhammad adalah nabi palsu dan dapat menjadikan pelajaran kepada kita semua. Terlampir adalah foto bulan dari koleksi NASA. Semoga hal itu akan semakin menyempurnakan keyakinan kita terhadap kekuasan Allah (swt) dan kerasulan nabi Muhammad (saw).<br />
<br />
Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraisy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka, “Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua.” Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?”<br />
<br />
Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.”<br />
<br />
Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama.<br />
<br />
Atas peristiwa ini Allah (swt) menurunkan ayat Al Qur’an: ” Telah dekat saat itu (datangnya kiamat) dan bulan telah terbelah. Dan jika orang2 (kafir) menyaksikan suatu tanda (mukjizat), mereka mengingkarinya dan mengatakan bahwa itu adalah sihir.” (QS Al Qomar 54:1-2)<br />
<br />
Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Laem Chabang, 09/02/2005 . Telah Dekat Kiamat, Bulan Telah Terbelah Allah berfirman: “Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S. Al-Qamar: 1)<br />
<br />
Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya. Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.Dr.Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:<br />
<br />
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an.<br />
<br />
Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, ” Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah?<br />
<br />
Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya.<br />
<br />
Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2 Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam.<br />
<br />
Dan memang Allah ta’alaa benar2 maha berkuasa atas segala sesuatu.<br />
<br />
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?” Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?”<br />
<br />
Mereka menjawab, “Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad saw agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!”<br />
<br />
Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.<br />
Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…”<br />
<br />
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (sampai akhir surat Al-Qamar).<br />
<br />
Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:”Dipersilahkan dengan senang hati.”<br />
<br />
Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…”<br />
<br />
Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.<br />
<br />
Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan.<br />
<br />
Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.”<br />
<br />
Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?<br />
<br />
” Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.”<br />
<br />
Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, ” Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!”<br />
<br />
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, ” Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, ‘Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah… Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar.<br />
<br />
Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.”<br />
<br />
Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq (Sabtu, 22 Sya’ban1424H/18-10-2003M)<br />
<br />
[<a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10151189416450180&set=a.10151003181825180.480702.327342750179&type=1" target="_blank">sumber</a>]Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-44416840129595402922012-08-26T18:54:00.003+07:002012-08-26T18:54:42.207+07:00Bruno Metsu Menjadi Mualaf Saat Melatih Tim Senegal<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVCxpe0uuVlOQ6EYUYqd5rRO1X4iLcBH05lTWnFjKcIqC8Q8RbQ5lk33f0LIWG2xGUqJhRFrUDseAmzj6_XSaGXIL5hTPGg2_rm0Xqr97eGG4T5-4UoAda0s7QFGH6iGM2Wl8VaDgjUWpB/s320/bruno_metsu_101231061431.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; display: inline !important; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img alt="Bruno Metsu Menjadi Mualaf Saat Melatih Tim Senegal" border="0" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVCxpe0uuVlOQ6EYUYqd5rRO1X4iLcBH05lTWnFjKcIqC8Q8RbQ5lk33f0LIWG2xGUqJhRFrUDseAmzj6_XSaGXIL5hTPGg2_rm0Xqr97eGG4T5-4UoAda0s7QFGH6iGM2Wl8VaDgjUWpB/s200/bruno_metsu_101231061431.jpg" title="Bruno Metsu Menjadi Mualaf Saat Melatih Tim Senegal" width="200" /></a><br />
Bruno Lucas Felix Metsu, demikian nama lengkap pemberian orang tuanya. Namun publik sepak bola dunia lebih mengenalnya dengan Bruno Metsu. Namanya makin mencuat setelah ia berhasil membawa tim asuhannya, Senegal, masuk perempatfinal Piala Dunia 2002 silam.<br />
<br />
Keberhasilan membawa tim nasional sepak bola Senegal hingga ke perempatfinal Piala Dunia 2002 bisa dibilang sebagai prestasi terbesar Metsu sepanjang karirnya di dunia sepak bola.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
LEBIH DARI 30 TAHUN BERKARIR, METSU BUKANLAH PEMAIN DAN PELATIH TERKENAL. IA PERNAH BERMAIN DI KLUB PAPAN BAWAH PRANCIS DAN BELGIA SEPERTI DUNKERQE, NICE, LILLE DAN ANDERLECHT. SEJAK 1988, IA MENANGANI KLUB KELAS DUA PRANCIS, BEAUVAIS, KEMUDIAN LILLE, VALENCIENNES, SEDAN, DAN VALENCE. SEBELUM MENANGANI SENEGAL, IA SEMPAT MENANGANI NEGARA KECIL AFRIKA, GUINEA, SELAMA ENAM BULAN.<br />
<br />
Meski sukses melatih timnas Senegal, bukan berarti Metsu tidak menemui hambatan. Pertama kali tiba d Senegal, menurutnya, sama seperti pertama kali menangani klub Sedan. Semua orang menganggapnya sebagai makhluk asing dari luar angkasa. ''Mestinya, sebelum menilai seseorang, beri dia waktu untuk bekerja. Tapi biarlah, toh semua pun kemudian tahu apa yang telah saya perbuat,'' katanya.<br />
<br />
Namun, nyatanya dalam waktu singkat Metsu berhasil menggaet simpati para pemain dan official tim Senegal. Bukan dengan pendekatan hirarkis dan militeristik, melainkan dengan pola keterbukaan dan saling menyayangi. Kepada para pemain, berkali-kali ia menegaskan, ''Aku bukan polisi, tapi pelatih. Dan kalian bebas mengekspresikan apa saja.''<br />
Dengan pendekatan itu, Metsu berkeliling ke sejumlah klub papan bawah Prancis, dan berhasil membawa pulang para pemain yang sebelumnya enggan bergabung di tim nasional. Dalam menumbuhkan motivasi, disiplin dan tanggungjawab, dia tidak pernah melepaskan suasana rileks, senda gurau, dan kekeluargaan. Apapun persoalan yang dihadapi, selalu dipecahkan bersama.<br />
<br />
Filosofi kepelatihan yang ada dalam diri Metsu sebenarnya kian tumbuh seiring dengan keterpesonaannya terhadap benua Afrika. Pria yang lahir di Coudekerque-Village, Prancis, pada 28 Januari 1954 ini sangat mengagumi budaya Afrika. ''Ada suatu misteri, nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, persahabatan, sesuatu yang sudha hilang di Eropa,'' katanya.<br />
Di Afrika, menurutnya, pintu selalu terbuka. Di Eropa, pemain hanya akan mendatangi pelatih saat punya masalah. Sementara di Afrika, mereka akan mendatanginya kapan pun, untuk menyaksikan bagaimana sang pelatih bekerja. Pesona Afrika itu sangat menyetuh Metsu. ''Aku ini kulit putih berhati negro,'' tukasnya bangga.<br />
<br />
Boleh jadi, sentuhan nilai-nilai Afrika ini pula yang membuatnya memeluk Islam pada 24 Maret 2002 silam. Asal tahu saja, lebih dari 90 persen penduduk Senegal adalah pemeluk Islam. Setelah masuk Islam, ia kemudian mengganti namanya dengan Abdul Karim.<br />
Abdul Karim sendiri memang tak pernah mengungkapkan alasannya memeluk Islam. Baginya, agama adalah masalah privasi. Dia tak ingin mengumbar privasinya di depan publik.<br />
Kini, ia hidup tenteram bersama istrinya, seorang perempuan Senegal bernama Rokhaya Daba Ndiaye. Mereka menikah dengan uang tunai 6 ribu euro sebagai mas kawin.<br />
<br />
Rokhaya, bersama isteri para pemain Senegal, selalu setia memberi semangat pada tim nasional setiap kali mereka bertanding. Seperti pada ajang Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Tidak seperti pelatih tim negara lain yang melarang para pemainnya untuk mengajak serta para istri mereka, Abdul Karim justru menempatkan para istri dari skuad tim nasional Senegal dalam satu hotel yang sama dimana mereka menginap selama perhelatan Piala Dunia 2002.<br />
<br />
Usai mengukir prestasi di Piala Dunia 2002, sejumlah klub dan negara berebut meminangnya. Kini ia dipercaya oleh Federasi Sepak Bola Qatar (QFF) untuk melatih tim nasional Qatar hingga 2014 mendatang. Dengan capaian prestasi yang pernah ia torehkan saat mengarsiteki tim nasional Senegal, tak mengherankan jika publik Qatar menaruh harapan besar pada diri Abdul Karim untuk mewujudkan impian lolos ke putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil.<br />
<br />
[<a href="http://www.inimediaku.com/2011/01/kisah-mualaf-bruno-metsu-menjadi-mualaf.html" target="_blank">sumber</a>]Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-86587541050574608682012-08-21T17:48:00.000+07:002012-08-21T17:53:04.784+07:00Kisah Hidup Desainer Muslimah Asal Inggris Yang Populer 'Hana Tajima'<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinDlZ_FGJ2JmlS70wHSrIaHfDo1jINamYlIqDiK2VhcyUf81_1jWR-2HNBEF9FyoHY7DcVvwXfoWVfpOjKZerfMwNnTItwN3-rbRe6vLA_5hYcr-z2cecTFFxYnVDh0ftTZ6-IVIAH7TI/s320/215249_115349181877951_5222184_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinDlZ_FGJ2JmlS70wHSrIaHfDo1jINamYlIqDiK2VhcyUf81_1jWR-2HNBEF9FyoHY7DcVvwXfoWVfpOjKZerfMwNnTItwN3-rbRe6vLA_5hYcr-z2cecTFFxYnVDh0ftTZ6-IVIAH7TI/s200/215249_115349181877951_5222184_n.jpg" width="141" /></a></div>
Bagi seorang perempuan muslimah sudah sepatutnya untuk mengenakan pakaian yang menutup aurat karena hal itu sudah diatur dalam agama islam. Belakangan ini banyak sekali model model jilbab yang trendi namun tetap dalam koridor syariah. Banyak gadis gadis atau wanita yang mencoba untuk mengenakan jilbab di bulan ramadhan ini meski kita tidak tau apakah nanti dilepas kembali atau tidak, hal ini merupakan berita yang sangat bagus. Tidak hanya di Indonesia model model jilbab yang trendi yang bisa dijadikan inspirasi gaya untuk berjilbab. Di luar negeri, tepatnya di negara Inggris /United Kingdom yang perkembangan pemeluk islam makin hari makin bertambah terdapat seorang perempuan muslimah yang mampu menciptakan sebuah brand fashion untuk berjilbab /berhijab yang trendi dan modis. Gadis itu bernama Hana tajima , berikut ini adalah ceritanya ...<br />
<a name='more'></a>Muslimah berumur 23 tahun keturunan jepang ini masuk Islam saat berumur 17 tahun. Keluarganya yang sekuler dan tidak begitu religius itu juga menerima dengan senang hati keputusan anaknya yang menjadi muslimah. Sebelum menjadi muslimah dia hidup layaknya anak muda metropolitan di Inggris lainnya . Namun perkenalannya dengan teman teman muslim waktu kuliah membuat dia heran dan bertanya tanya. Pada saat itu teman teman muslimnya selalu menolak kalau diajak ke klub malam, mabuk mabukan, dan ber pesta pora. Dia bingung bagaimana bisa di hari gini di usia yang masih muda ada yang menolak untuk diajak bersenang senang dan hura hura.<br />
<br />
Sejak saat itu dia mulai bingung dia sudah mempunyai segalanya ,hidup yang senang, pacar, kepopuleran, teman yang baik, dan lainnya tetapi dia mulai ragu apakah benar itu tujuan dari hidup? Dia pun mulai belajar filsafat dan agama dan semakin membaca Al Quran semakin tinggi kekagumannya terhadap kitab suci umat islam tersebut .Isu isu mengenai hak hak perempuan membuat dia tertarik untuk dengan islam karena islam sangat memuliakan perempuan. Semakin dia membaca Al Quran dia semakin setuju atas apa yang ditawarkan kitab suci umat islam ini sebagai petunjuk hidup.<br />
<br />
Kini setelah menjadi seorang muslimah dia melihat bahwa pakaian muslimah yang dikenakan banyak orang terlalu monoton . Dengan sentuhan kreatifitasnya dia pun membuat sebuah produk fashion yang trendi dan keren untuk para muslimah dengan label "maysaa". Untuk membeli produk produk hana tajima cukup masuk ke situs www.maysaa.com dan untuk mengikuti cerita style dia dalam berjilbab kunjungi saja blognya di http://hanatajima.tumblr.com .<br />
<br />
[<a href="http://beauty.lintas.me/go/memobee.com/kisah-hidup-desainer-muslimah-asal-inggris-yang-populer-hana-tajima/" target="_blank">sumber</a>]Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-17695727784951976432012-08-19T12:07:00.000+07:002013-01-03T09:04:00.334+07:00Novel Itu Mengantarkannya Menjadi Seorang Mualaf<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6NK3b2wgOOBKiVpQhTPKdSj6TflX_4I-OE-i0nehGob_UxQYyfJboDBfpSrCcQOkIT19H3uMzxLLtnRaXBpKgZFcjfsO6WYFxWl5QAqGV9uaS8R2RTaX56gVsufYUujoYAhAFCtcurA/s1600/Molly+Carlson.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6NK3b2wgOOBKiVpQhTPKdSj6TflX_4I-OE-i0nehGob_UxQYyfJboDBfpSrCcQOkIT19H3uMzxLLtnRaXBpKgZFcjfsO6WYFxWl5QAqGV9uaS8R2RTaX56gVsufYUujoYAhAFCtcurA/s200/Molly+Carlson.jpg" width="200" /></a></div>
Molly Carlson tak menduga sebuah buku fiksi yang dibacanya di masa kecil akan membuatnya mengenal Islam. Selanjutnya perkenalan itu secara tidak sadar membekas di hatinya.<br />
<br />
Membuatnya diam-diam meyakini Islam sebagai agama yang paling benar. Bahwa semua doa, pelayanan, dan salib yang disilangkannya dengan jari di dadanya, hanyalah sebuah kegiatan yang selama ini tak menyentuh hatinya.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
“Saya tidak ingat berapa umur saya ketika membaca buku itu, tapi saya ingat betul satu adegan di buku itu yang membuat saya mengenal Islam dan mempertanyakan identitas saya sebagai Katolik,” ujarnya. Itu adalah buku King of the Wind karangan Marguerite Henry. Buku itu menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang berasal dari Maroko dan kudanya.<br />
<br />
Sementara adegan yang dikenang Molly adalah ketika anak tersebut dikisahkan berpuasa saat Ramadhan. “Entah mengapa setelah membaca kisah tersebut, hati saya tiba-tiba tergerak,” katanya. Sejak itu, dia mulai tertarik terhadap Islam. Rasa penasaran menuntunnya untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang Islam dan agamanya saat itu.<br />
<br />
Lalu beberapa mimpi menuntunnya untuk mengenal Islam lebih dalam. “Pada umur 12 tahun saya mendapatkan mimpi misterius yang tidak benar-benar saya mengerti. Tidak menakutkan, namun mimpi itu seperti merefleksi hati saya ketika itu,” ujarnya. Di mimpi itu, Molly berdiri di sebuah ruangan kotak yang dindingnya terbuat dari kayu dan memiliki karpet berpola di lantainya. Ruangan tersebut diterangi oleh lentera.<br />
<br />
Molly berdiri di tengah ruangan tersebut. Di sebelah kirinya terdapat sebuah pintu kayu berukir untuk masuk ke ruangan lainnya. Meskipun terpisah pintu, namun dalam mimpi tersebut Molly melihat banyak perempuan di dalam ruangan tersebut. Mereka semua menggunakan hijab. Sementara ruangan tempat dia berdiri saat itu adalah ruangan yang dipenuhi laki-laki.<br />
<br />
Di dalam mimpi itu, Molly sadar bahwa apa yang dilakukannya salah. Bahwa seharusnya dia tidak berada di ruangan tersebut. Bahwa seharusnya dia bergabung dengan para perempuan di ruangan sebalahnya. Dalam mimpi itu pula dia menyadari keberadaan sebuah kekuatan besar yang dipahaminya sebagai sosok Tuhan. Namun Dia merasa kecewa kepada Molly karena berada di ruangan tersebut. Entah mengapa, mengetahui hal tersebut, Molly merasa sangat sedih. Mimpi tersebut membuat Molly kecil semakin bertanya-tanya.<br />
<br />
***<br />
<br />
Di lain waktu, mimpi lain menyerbunya. Saat itu, Molly telah cukup dewasa untuk membuat keputusan atas dirinya. Dalam mimpi tersebut, Molly melihat seorang perempuan berdiri di sebelahnya. Perempuan itu menggunakan hijab hitam yang menutup tubuhnya dari kepala hingga ujung kaki, seperti seorang ninja. Molly hanya bisa melihat mata perempuan itu.<br />
<br />
Dia merasa takut melihat sosok tersebut, namun lalu memberanikan diri untuk mendekat kepada perempuan tersebut. Dia melihat mata perempuan tersebut lebih seksama. Dia terkejut mengetahuo bahwa perempuan yang berada di depannya itu adalah dirinya sendiri. “Saya bisa tahu dari mata itu. Itu mata saya. Kami seperti cermin. Sejenak saya berpikir bahwa mimpi tersebut adalah masa depan saya kelak,” ujarnya.<br />
<br />
Kejadian demi kejadian tak lantas membuatnya sebagai muslim. Eksplorasinya tentang Islam yang lebih mendalam baru dilakukan setelah peristiwa 9/11. “Saat itu saya sedang menempuh semester pertama saya di kuliah. Saya berusia 18 tahun,” katanya. Ketika peristiwa itu terjadi, Molly memiliki sejumlah teman dekat yang beragama Islam. Namun selama ini, pertemanan mereka tidak banyak menyinggung soal agama. “Kami tidak membahas tentang agama setiap kali bertemu. Mereka tidak pernah mempertanyakan keyakinan saya dan tidak pernah memaksakan keyakinan mereka kepada saya,” katanya.<br />
<br />
Sayangnya peristiwa tersebut telah menyebarkan kebencian terhadap muslim. Namun tidak demikian dengan Molly. Penilaiannya tentang teman-temannya itu tidak berubah. Mereka tetap menjadi sahabat baik bagi Molly. Tak ada kebencian yang ada adalah simpati. Bukan pada korban yang meninggal karena peristiwa tersebut, namun pada teman-temannya yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kejadian itu tetap dihakimi hanya karena mereka muslim.<br />
<br />
“Saya tidak tega melihat teman saya diperlakukan tidak baik pasca kejadian tersebut. Saya sudah mengenal mereka sejak lama. Mereka orang yang sangat baik. Bukan teroris ataupun ekstremis,” ujarnya.<br />
<br />
Suatu kali, Molly pernah meminjam hijab, abaya, dan niqab milik seorang temannya dan datang ke kampusnya dengan penampilan tersebut. Hal tersebut dilakukannya hanya untuk mencari tahu bagaimana rasanya menjadi mereka. “Kenyataannya saya benar-benar diperlakukan secara berbeda. Perlakukan yang keras bahkan membuat saya menangis,” ujarnya.<br />
<br />
Perlakukan tersebut tak menyurutkan keputusannya untuk memeluk Islam di kemudian hati. Pada 2005, ketika usinya 22 tahun, di ruang tamu sebuah keluarga Muslim kenalannya, Molly membaca syahadat.<br />
<br />
“Saya masih ingat betul perasaan saya saat itu. Saya merasakan tangan Tuhan merangkul saya dan mencabut dosa saya serta membuat saya menjadi orang yang baru,” katanya. Sejak saat itu, Molly tidak pernah melihat ke belakang. “Saya tidak pernah menyesali keputusan saya. Saya menemukan lebih banyak arti dan kesenangan dalam hidup saya setelah menjadi muslim,” ujarnya.<br />
<br />
[<a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=275928455842430&set=a.165259096909367.25799.165257603576183&type=1&theater" target="_blank">sumber</a>]Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-41262219409565295742012-08-18T11:55:00.000+07:002013-01-03T09:07:10.783+07:00Prof James Frankel: Aku Menemukan Tuhan dalam Alquran<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOKJraoUU7l2PXSJfIBZFPGVMR1kEYGhD6tLccfhgRg0oJ_5IJh-W62cAbPJCBoln0jvUgBwIk7vW7FCCynHsErq2CbnAAiKLjhE0kCFoW-QFHzZUle_aS1XC3GdfP2_9vOS9RGaK6tIA/s1600/james+frankel.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="James Frankel mualaf tausiahislam99" border="0" height="146" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOKJraoUU7l2PXSJfIBZFPGVMR1kEYGhD6tLccfhgRg0oJ_5IJh-W62cAbPJCBoln0jvUgBwIk7vW7FCCynHsErq2CbnAAiKLjhE0kCFoW-QFHzZUle_aS1XC3GdfP2_9vOS9RGaK6tIA/s200/james+frankel.jpg" title="James Frankel mualaf" width="200" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Pada suatu hari, ketika tinggal di Washington DC, James Frankel mendapat undangan makan malam dari sepupunya. James sedikit terkejut, karena neneknya turut hadir pada jamuan makan malam itu. Ia dan sepupunya asyik membicarakan masalah kuliah.</span><br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<br />
Setelah makan malam berakhir, James mengantar neneknya ke mobil. Ketika berjalan, neneknya tersandung.<br />
<a name='more'></a>‘’Nenek baik-baik saja kan?” Tanya James.<br />
<br />
“Jangan khawatirkan aku, khawatirkan saja dirimu sendiri.”<br />
<br />
“Kurasa kita akan bertemu lagi ketika thanksgiving, kalau aku ke New York,” kata James.<br />
<br />
“Kalau Tuhan mengizinkan,” jawab neneknya.<br />
<br />
James tidak mengambil pusing dengan kejadian itu, sampai ia menerima telepon keesokan harinya. Pagi buta, telepon di kamarnya bordering. Ternyata yang menelpon adalah sepupunya.<br />
<br />
‘’Ada apa menelpon sepagi ini?’’ Tanya James.<br />
<br />
"Nenek meninggal.”<br />
<br />
James amat terkejut. Rasa percaya dan tak percaya berkecamuk di dalam pikirannya. Ia sempat berpikir sepupunya sedang bercanda, karena baru kemarin ia melihat neneknya baik-baik saja.<br />
<br />
‘’Nenek terkena serangan jantung saat tidur,’’ ucap sepupunya meyakinkan. James benar-benar lemas. Ia masih teringat pembicaraannya dengan sang nenek.<br />
<br />
***<br />
<br />
James kembali ke New York untuk menghadiri pemakaman tradisional Yahudi. Rabbi Yahudi yang berpidato di pemakaman neneknya berkata, “Sarah adalah harta yang langka dan Tuhan telah mengambilnya kembali.”<br />
<br />
Ketika Rabbi itu datang ke rumah untuk mengucapkan bela sungkawa, James kemudian menemui dan menanyainya beberapa pertanyaan tentang ritual-ritual yang dilakukan orang-orang Yahudi di rumah seseorang yang meninggal. Ia berkata pada James untuk tidak menghkawatirkan hal tersebut.<br />
<br />
‘’Itu hanya tradisi,’’ kata Rabbi itu.<br />
<br />
Kini, James diliputi rasa penasaran dengan isi khutban sang Rabbi. ‘’Apa maksudnya Tuhan telah mengambilnya kembali? Ke mana manusia akan pergi setelah mati? Dan mengapa manusia ada di bumi ini?’’ Tanya James pada sang Rabbi.<br />
<br />
Alih-alih menjawab, Rabbi itu malah berkata,’’Maaf saya harus segera pergi.’’ James sangat marah dan Rabbi itu tidak menyadarinya.<br />
<br />
***<br />
<br />
Sejak kematian neneknya itulah James mulai mencari Tuhan. Sejatinya, James dilahirkan di New York pada 1969. Ia dibesarkan di Manhattan tanpa agama oleh kedua orangtuanya, meskipun terlahir dari keluarga yang memiliki latar belakang Yahudi. Keluarganya sangat sekuler.<br />
<br />
Satu-satunya koneksinya dengan agama berasal dari keluarga ayahnya. Dari sang nenek, ia belajar tentang sejarah Yahudi, cerita Alkitab, dan kisah tentang para nabi. Ayahnya bahkan pernah memasukkannya ke sekolah Yahudi, namun James merasa tidak terlalu nyaman di sana.<br />
<br />
“Saya bahkan di keluarkan karena terlalu banyak bertanya,” ungkap James seperti dikutip onislam.net.<br />
<br />
<br />
***<br />
<br />
James memiliki sebuah pengalaman yang cukup mengesankan. Menginjak usia 13 tahun, ia membaca sebuah buku Karl Marx dan memutuskan untuk menjadi seorang komunis. Ia berpikir pemikiran-pemikiran dan filosofi komunis yang dituliskan Karl Marx sangat bermanfaat bagi orang-orang.<br />
<br />
Pada saat yang sama, James juga memiliki pengalaman dengan seorang temannya yang berasal dari Pakistan. Sahabatnya itu memberinya sebuah Alquran dan menyuruhnya membaca.<br />
<br />
“Aku tidak ingin kau masuk neraka,” kata temannya itu.<br />
<br />
Tentu saja, saat itu dalam hidupnya James tidak benar-benar mempercayai adanya neraka. Namun ia menghormati temannya dengan mengambil Alquran yang diberikan dan meletakkannya di rak buku di rumahnya. Alquran itu diam di rak selama bertahun-tahun.<br />
<br />
***<br />
<br />
Beberapa tahun kemudian James mulai meninggalkan pikiran komunisnya, setelah mempelajari lebih lanjut tentang paham itu. Ketika menimba ilmu di universitas, ia mulai mempertanyakan tentang makna kehidupan. Ia sering sekali bertanya-tanya, ‘’Untuk apa manusia dilahirkan, ke mana manusia akan pergi dan mengapa manusia menderita?’’<br />
<br />
James pun berpikir untuk mencari jawabannya sendiri. Ia mencoba mencarinya di komunitas Yahudi. Saat itu usianya telah menginjak 19 tahun. Sayangnya, komunitas tersebut tidak mampu membuatnya puas. Sejak kecil, ia selalu diberitahu Tuhan hanyalah bagi orang-orang Yahudi.<br />
<br />
“Lalu bagaimana dengan orang lain?” Tanya James dalam hati.<br />
<br />
Ia mulai mencari Tuhan. James membaca Alkitab dan pada musim panas, saat berada di Inggris. Di sana beberapa orang Kristen Protestan mengajaknya untuk menganut keyakinan mereka.<br />
<br />
‘’Mengapa tidak?’’ pikir James. Sebenarnya, ia tidak pernah memikirkan hal itu sebelumnya.<br />
<br />
Setelah membaca Alkitab muncullah rasa cinta dan hormat terhadap Yesus dalam diri James. Namun orang-orang Kristen itu ingin James menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya.<br />
<br />
Hal itu tidak dapat diterima James. Bagi dia, Yesus seperti kakak kandung atau seorang guru. “Yesus adalah seorang Yahudi dan saya tidak bisa menerima klaim yang mereka buat atas Yesus,” tegasnya.<br />
<br />
Lalu James mempelajari hal lainnya. Ia sempat mempelajari filsafat ketimuran, seperti Buddha. Ia juga mempelajari filsafat Barat, seperti Yunani dan Romawi. Namun semuanya tidak memberikan jawaban yang tepat bagi pertanyaan-pertanyaan yang berkelebat di pikirannya.<br />
<br />
<br />
***<br />
<br />
James kembali ke New York sebelum semester baru dimulai. Suatu hari, ia jalan-jalan ke Times Square tempat banyak pengkhotbah berkeliaran. James sering sekali mengobrol dengan mereka tentang agama, tentunya dengan sikap skeptis. Ia pernah berbicara dengan seorang Yahudi.<br />
<br />
“Maaf saya tidak mempercayai apa yang kau percayai,” kata James.<br />
<br />
“Kau percaya Tuhan, kan?” pria itu kembali bertanya.<br />
<br />
“Aku rasa, ya,” jawab James.<br />
<br />
“Kalau begitu mari kita berdoa kepada Tuhan,” ajaknya. Pria Yahudi itu meletakkan tangannya ke bahu James, menutup matanya, lalu mulai berdoa kepada bapa. Ketika si Yahudi berdoa, James melhat ke sekeliling.<br />
<br />
Ia melihat orang Afro-Amerika di sana dan mereka lebih menarik perhatian James. ‘’Bolehkah saya bergabung?’’ Tanya James bertanya kepada salah satu dari mereka.<br />
<br />
‘’Maaf tak bisa,’’ cetus pria Afro-Amerika itu melarang.<br />
<br />
“Mengapa tidak?” Tanya James.<br />
<br />
“Karena kau adalah setan,” jawab orang itu.<br />
<br />
“Benarkah? Aku setan?”<br />
<br />
“Semua orang kulit putih adalah setan,”<br />
<br />
“Oke, kalau aku adalah seorang setan, bagaimana mungkin aku sangat ingin tahu tentang Tuhan?” cetus James.<br />
<br />
Mereka menjelaskan kepada James , bahkan setan pun mempercayai Tuhan. Lalu James bertanya dari mana mereka mengetahui semua ini. James telah membaca banyak hal tentang<br />
Malcolm X dan Nation of Islam. James pun telah mengetahui keberadaan kelompok ini sebagai kedok pergerakan orang kulit hitam.<br />
<br />
James bertanya dari mana mereka mengklaim bahwa dirinya adalah setan. Orang Negro itu memberi James Alkitab. Namun bukan itu yang ia maksud. Akhirnya mereka memberi<br />
James beberapa ayat dari surat Al Kahfi. James membawanya pulang.<br />
<br />
<br />
***<br />
<br />
Di rumah, James membongkar raknya dan mengambil Alquran yang diberikan teman Pakistannya, Mansour. Ia mulai membacanya dan terus membaca. Namun tidak ada indikasi ayat yang menyatakan ia adalah setan atau orang kulit putih lain adalah setan. Ia pun terus membaca hingga terlelap. Bahkan ketika bangun tidur, ia segera membaca lagi.<br />
<br />
Alquran memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan James. Alquran menjelaskan dengan sangat jelas mengenai fakta tentang penguasa bumi. Penulis buku tersebut seolah-olah berbicara langsung padanya. James merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.<br />
<br />
“Terkadang saya menangis membacanya, kadang bulu kuduk saya pun merinding karenanya. Pada satu sisi saya menyadari apa yang saya baca adalah tulisan Tuhan,” kata James.<br />
<br />
***<br />
<br />
<br />
Pada Januari 1990, ia bersama beberapa teman di SMA menggelar reuni. Mereka bernostalgia sambil membicarakan kegiatan masing-masing. Seorang teman bertanya pada James.<br />
<br />
‘’James, apa yang kau percayai saat ini?’’ Tanya seorang teman. Mereka sangat mengenal James yang dulu adalah seorang komunis.<br />
<br />
“Aku mempercayai Tuhan,” jawab James.<br />
<br />
Teman-temannya terkejut. “Benarkah? Tuhan yang mana?”<br />
<br />
“Hanya ada satu Tuhan di dunia ini.’’<br />
<br />
“Dari mana kaupelajari itu?”<br />
<br />
“Aku mempelajarinya dari Alquran,”<br />
<br />
Mansour, temannya yang beragama Islam, kaget mendengar jawaban yang dilontarkan James.</div>
<br />
<br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
[<a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=275934959175113&set=a.165259096909367.25799.165257603576183&type=1&theater" target="_blank">sumber</a>]</div>
Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-57885267856100810382012-08-18T11:43:00.000+07:002013-01-03T09:08:42.377+07:00Kainama: Saya Memeluk Islam karena Mencintai Yesus<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOsRmid82tQFO1iLUlDzkUoc3vqlj03BsXwJ8xRuA6DFKPZWJtgukEHwYyW-bDIFF597Gkmvebp3F2lPMnlK4CqHtQ6UOD_c5cwmy6MTafJPhThO0e3FTfOsg3XzIpwrCXBWuTPPLegyw/s1600/ahmad+kainama.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ahmad Christover Kainama mualaf" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOsRmid82tQFO1iLUlDzkUoc3vqlj03BsXwJ8xRuA6DFKPZWJtgukEHwYyW-bDIFF597Gkmvebp3F2lPMnlK4CqHtQ6UOD_c5cwmy6MTafJPhThO0e3FTfOsg3XzIpwrCXBWuTPPLegyw/s1600/ahmad+kainama.jpg" title="Ahmad Christover Kainama Masuk Islam" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Dia bernama Ahmad Kainama, memeluk Islam sejak tahun lalu, tepatnya pada tanggal 26 Agustus, bulan suci Ramadhan. Ia mengucapakan syahadat di Masjid Agung Sunda Kelapa. </span><br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<br />
Ia adalah pria keturunan Ambon yang seluruh keluarganya memeluk agama Kristen. Tidak ada Kainama yang menjadi Islam," ujarnya. Itulah yang menyebabkan ia tidak diakui lagi oleh keluarga besarnya baik di Ambon maupun yang tinggal di Tanjung Priok, Jakarta hingga kini, karena keputusannya memeluk Islam<br />
<a name='more'></a>Pria yang dulu bernama Agustinus Christovel Kainama mengaku keputusannya menjadi muslim, bukan karena ia mempelajari Al-Quran, melainkan karena ia memperdalam Injil sebagai kecintaannya kepada Yesus. Pada mulanya ia adalah sorang pendeta yang bertugas sejak 2005.<br />
<br />
Ia bahkan pernah ke Yerussalem hingga ke Leiden untuk kuliah jurusan Liturgi Teologi, itu semua ia lakukan dengan biaya gratis yang ditanggung oleh Gereja Zebaot, Bogor, gereja di mana ia bertugas menjadi pendeta. Sekolah teologinya dibiayai oleh gereja itu mulai dari S1 di STT (Sekolah Tinggi Teologi) Jakarta, sampai menjadi orang sukses.<br />
<br />
Apa yang membuat ia berubah? Rupanya setelah ia mempelajari Injil, ia memahami Nabi Isa ternyata juga menjalankan puasa, shalat, disunat, wudhu, tahajud dan bersedekah. “Semua itu dilakukan pula oleh umat Islam,” ujarnya. Saat sudah begitu dalam mengkaji Injil, ia malah memutuskan menjadi muslim karena apa yang dilakukan oleh Yesus.<br />
<br />
Baginya itu adalah keputusan yang tepat. Apalagi sejak tahun 2000 pondasi keimanannya sebenarnya mulai runtuh lantaran ia memahami surat Yohanes 21 ayat 15 yang menjelaskan "sesudah sarapan, Yesus berkata kepada Petrus. Petrus apakah engkau mengasihi aku". Bagi beliau, Yesus seorang Tuhan seharusnya tidak makan, karena ia bukan manusia. Tapi dalam ayat tadi disebutkan Yesus makan. Akhirnya Kainama mengambil kesimpulan bahwa Yesus bukan Tuhan.</div>
<br />
<br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
Tahun 2000 sampai 2010 ialah masa tersulit bagi Kainama. Ia mengalami tekanan batin karena harus menceritakan kebohongan kepada orang-orang ketika masih menjadi seorang pendeta.<br />
<div class="text_exposed_show" style="display: inline;">
<br />
Namun sejak keimanan goyah pada tahun 2000, ia belum berani untuk memeluk agama Islam. Ia merasa nyalinya masih ciut, ia tidak tahu harus berbuat apa karena selama ini kehidupannya dibiayai oleh Gereja Zebaot.<br />
<br />
Tapi penolakan batinnya begitu kuat. Hingga, "Pernah pada suatu kali, ketika saya ada perjalanan pekabaran Injil di Orchad, Singapura. Saat saya mau khotbah, tiba-tiba saya ketakutan, berkeringat dan gemetar dan kemudian saya memegang pinggir mimbar, sampai-sampai orang-orang yang menyaksikan mengatakan saya disentuh Roh Kudus," tuturnya. Padahal, sama sekali bukan. Ia ketakutan lantaran tak sanggup lagi melakukan kebohongan, sesuatu yang bertentangan dengan batinnya.<br />
<br />
Atas petunjuk Allah, akhirnya keputusannya untuk memeluk Islam kian bulat. Ia mendatangi Masjid Agung Sunda Kelapa untuk membaca syahadat dan menjadi mualaf.<br />
<br />
Setelah menjadi muslim, kehidupannya berubah. Ia merasa keyakinannya diuji karena tidak ada satu orang pun keluarganya yang menerima ia menjadi sorang muslim. Ia hidup sendiri, tanpa pekerjaan, tanpa uang, dan tanpa fasilitas selama ini yang ia miliki seperti mobil, dan baju-baju.<br />
<br />
Sampai ia harus tinggal menumpang di Sekolah Legenda Wisata (Global Mandiri), Cibubur, dan ia tidur di studio musik. Namun ia tetap pada pendiriannya. Kemampuannya bermusik pun akhirnya malah membuat ia diterima menjadi pengajar di studio musik sekolah tersebut.<br />
<br />
Meski keluarga semuanya memusuhi, fasilitas yang ia miliki hilang, tapi ia merasa bersyukur karena Allah telah memberikan hidayah dan kedamaian batin kepadanya. Ia beryukur telah terlahir kembali menjadi seorang muslim dan meyakini telah berada di jalan yang benar.</div>
</div>
<br />
<br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<div class="text_exposed_show" style="display: inline;">
<br /></div>
</div>
<br />
<br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<div class="text_exposed_show" style="display: inline;">
[<a href="http://www.facebook.com/SudahTahukahAnda" target="_blank">sumber</a>]</div>
</div>
Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-216481789086241302012-08-17T16:54:00.000+07:002012-08-17T16:54:35.411+07:00Amalan-amalan Sunnah di Hari Raya<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">Bismillahirrahmannirahim,</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">Anas bin Malik r.a berkata, “Tatkala Nabi s.a.w datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari untuk bersenang gembira sebagaimana di waktu jahiliyyah, lalu beliau bersabd</span><br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">
a,<br /><br />‘Saya datang kepada kalian, dan kalian memiliki dua hari raya untuk bersenang gembira sebagaimana di waktu jahiliyyah. Dan sesungguhnya Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik; yaitu Idul Adha dan Idul Fithri’.” (Shahih, riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Nasa’i)<br /><br />Berikut ini beberapa amalan-amalan sunnah dilakukan pada hari raya:<br /><a name='more'></a>1. Mandi sunat hari raya sebelum keluar menunaikan solat sunat Idul Fitri .<br /><br />Sebagaimana salah seorang sahabat Rasulullah s.a.w, yaitu Ali bin Abi Thalib, ketika ditanya tentang bilakah mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah s.a.w. Beliau menjawab: “(Mandi yang disunnahkan) pada hari Jumaat, hari ‘Arafah, hari raya Idul Fithri, dan Idul Adha.” (Lihat Al Wajiz, hal 47).<br /><br />Ulama besar Tabien Said Bin Jubayr berkata : "Tiga perkara sunnah di hari raya iaitu antaranya : mandi sunat sebelum keluar solat hari raya".<br /><br />2. Memakai pakaian yang paling bagus<br /><br />Disunnahkan memakai pakaian yang paling bagus, meski tidak harus baru. Rasul mempunyai pakaian khusus yang biasanya dikenakan di hari raya.<br /><br />3. Memakai wewangian.<br /><br />Memakai wangi-wangian termasuk perkara yang disunnahkan pada hari raya Idul Fitri. Diriwayatkan dari ‘Ali ra. bahwa beliau mandi di hari Id, demikian juga riwayat yang sama dari Ibn ‘Umar dan Salamah bin Akwa dan agar memakai pakaian yang paling bagus yang dimiliki serta memakai wewangian” (Syarhus Sunnah 4/303)<br /><br />3. Memakan makanan sebelum keluar.<br /><br />Ia berdasarkan hadith dari Anas Bin Malik yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari yang menyebut : "Nabi SAW tidak keluar di pagi hari raya Idul fitri sehinggalah Nabi SAW memakan beberapa biji kurma... "<br /><br />Dari Buraidah berkata: “Nabi tidak keluar pada Idul Fitri sehingga makan terlebih dahulu. Adapun pada Idul Adha, maka beliau tidak makan sehingga pulang dan makan dari daging korban sembelihannya.” (Hasan, Riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad-Darimi dan Ahmad)<br /><br />4. Berjalan Kaki Menuju Tanah Lapang<br /><br />Dari ‘Ali berkata: “Termasuk sunnah yaitu engkau keluar solat hari raya dengan berjalan kaki.”<br />(Hasan. Riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah dan dihasankan Syaikh Al Albani dalam Shahih Tirmidzi)<br /><br />5. Menempuh Jalan Yang Berbeda ketika pergi dan pulang solat.<br /><br />Dari Jabir bin Abdillah berkata: “Rasulullah s.a.w apabila (berangkat dan pulang) pada hari raya mengambil jalan yang berbeda.” (HR. Bukhari)<br /><br />6. Memperbanyakkan Takbir sejak Maghrib 1 Syawal hingga Solat Ied<br /><br />“Nabi s.a.w apabila pada hari raya Iedul Fithri, beliau bertakbir sehingga sampai lapangan (tempat didirikan solat hari raya) dan melaksanakan solat. Apabila selesai solat, beliau memutuskan takbirnya.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf, lihat Ash Shahihah)<br /><br />Dalam hadis ini terdapat dalil tentang disyari’atkan takbir secara kuat ketika berjalan menuju lapangan sebagaimana dikerjakan oleh kaum muslimin.<br /><br />7. Shalat Idul Fitri<br /><br />Perlaksanaan shalat Idul Fitri diperintahkan oleh Nabi agar diakhirkan, setelah terbitnya matahari, sementara shalat Idul Adha diperintahkan agar diawalkan. Shalat dilaksanakan tanpa adzan dan iqamat. Dengan 7 takbir di rakaat pertama, dan 5 takbir di rakaat kedua.<br /><br />Tempat shalat Id: Shalat Id disunnahkan dilaksanakan di lapangan terbuka, kecuali kalau hujan.<br /><br />Pelaksanaan Khutbah: Khutbah Id, baik Fitri maupun Adha dilaksanakan setelah shalat. Hukumnya tidak terpisahkan dari kesunnahan hukum shalat Id. Maka baiknya mendengarkan khutbah yang biasanya diakhiri dengan doa, baru bersiap-siap pulang.<br /><br />Bagi kaum wanita , Rasulullah saw. memerintahkan kaum wanita keluar pada hari raya Idul Fitri . Adapun yang haid maka dia tetap dapat ikut menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum Muslim.<br /><br />8. Mengucapkan selamat dan mendoakan antara satu sama lain ;<br /><br />Kalimah yang digunakan di zaman baginda SAW adalah "Taqabbalahhu minna wa minkum" artinya "Semoga Allah menerima amalan (amalan dan ibadat di Ramadhan) kami dan kamu".<br /><br />Disebut dalam sebuah riwayat :<br /><br />artinya : Berkata Wathilah, Aku bertemu Rasulullah s.a.w pada hari raya dan aku katakan pada baginda "taqabballahu minna wa minka", baginda menjawab : Ya, taqabballahu minna wa minka"<br />( Al-Baihaqi, rujuk perbincangan di Fath Al-Bari, 2/446 )<br /><br />Semoga bermanfaat ..<br />Taqabbalahhu minna wa minkum sahabat BK ..<br />Semoga Allah menerima amalan (amalan dan ibadat di bulan Ramadhan) kami dan kamu ...<br /><br />~ Salam santun ukhuwah ~</div>
<br />
<br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: left;">
[<a href="http://www.facebook.com/pages/Strawberry/327342750179" target="_blank">sumber</a>]</div>
Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-57250577767574585702012-08-08T11:05:00.001+07:002012-08-09T21:08:04.751+07:00Akhlak Dulu atau Jilbab Dulu?Dari dulu hingga sekarang pertanyaan ini mungkin sering terjadi, terutama oleh mereka para muslimah yg belum mengerti betul makna arti berjilbab. untuk disini penulis akan sedikit membahas tentang berjilbab.<br />
<br />
Kebenaran itu murni datangnya hanya dari Allah, jika ada kekurangan, salah dan khilaf itu jelas dari hamba yg dhoif ini, mohon koreksinya.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<i>Bismillah....</i><br />
<br />
"Katakanlah kpd wanita yg beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yg (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra2 mereka, atau putra2 suami mereka, atau saudara2 mereka, atau putra2 saudara perempuan mereka, atau wanita2 Islam, atau budak2 yg mereka miliki, atau pelayan laki2 yg tdk mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak2 yg belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yg mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kpd Allah, hai orang2 yg beriman supaya kamu beruntung." {QS. An-Nur:31}<br />
<br />
Terinspirasi dr sebuah tulisan Ust. Abu Yahya (Salah seorang pembicara Kajian Aqidah MQ FM) yg berjudul "Mana yg Lebih Dulu? AKHLAQ DULU APA JILBAB DULU? KHUSYU' DULU APA SHOLAT DULU?" Jg kajian oleh Ust. Tsalits Daarut Tauhid beberapa tahun yg lalu...<br />
Sering kita mendengar kisah, "Ah, saya mah belum siap berjilbab, mau memperbaiki akhlaq dulu". Atau ada yg mengatakan, "Saya belum bisa khusyu'/tenang jadi sholat jg percuma, ntar klo udah bisa khusyu'/tenang baru sy akan sholat".<br />
<br />
Benarkah kata2 itu diperkenankan ?? Tau nggak sih? Bahwa sesungguhnya memakai jilbab (bagi perempuan), sholat dan puasa (Ramadhan) itu merupakan basic (dasar) bagi seorang Muslim. Logikanya, jika dasarnya (Sholat, puasa, jilbab bg muslimah) saja tdk benar, lalu bagaimana dgn amalan lainnya???<br />
<br />
Dalam Islam pembelajaran menjadi baik dimulai dari aspek lahir lalu meningkat ke penghayatan bathin. Dan baru dari penghayatan bathin yg lebih lanjut ini lah ya akan membawa kita semakin baik dari waktu ke waktu.<br />
(Insya Allah) Orang2 Arab Badui itu berkata: "Kami telah BERIMAN".<br />
Katakanlah (kepada mereka) "kamu belum beriman, tetapi katakanlah "kami telah TUNDUK (Islam)", karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu taat kpd Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikitpun (pahala) amalanmu, sesungguhnya Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang" {QS. Al-Hujuraat:14}<br />
Dari ayat tersebut menerangkan bahwa sebelum iman itu masuk ke dalam hati orang2 Arab tersebut, mereka telah mengakui Islam trlebih dahulu sbg aspek lahiriyah. Dgn pernyataan itu pun darah mereka menjadi terpelihara (haram untuk dibunuh) jadi, kalau lahirnya saja sudah menyimpang (baik, ucapan, perbuatan, ataupun tulisan) maka tdk ada artinya berkilah dgn, "yang penting kan hatinya" justru dgn sholat hati kita akan menjadi tenang, dgn sholat hati kita akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar, dgn<br />
menggunakan jilbab kehormatan kita akan menjadi lebih terjaga, dan dgn berpuasa akhlaq kita dapat lebih terpelihara. Jadi, perkataan2 seperti yg demikian tadi seharusnya tdk diperkenankan. Dan mari kita perbaiki ucapan dan penampilaan lahir kita. Insya Allah, Dia akan membimbing kita dan mengampuni kesalahan2 kita.<br />
Aamiin...<br />
<br />
"Hai orang2 yg beriman, bertaqwalah kamu kpd Allah dan katakanlah perkataan yg benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan2mu dan mengampuni bagimu dosa2mu. Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yg besar" {QS. Al-Ahzab: 70-71}<br />
<br />
Tapi,,, sekarang masalahnya ternyata melakukan perubahan itu gk mudah. Ya gk ? Khususnya dalam menggunakan jilbab bagi para muslimah. karena, banyak sekali faktor yg seringkali menghambat anda bahkan menghapus niatan baik anda itu seketika.<br />
<br />
Tapi tau gk sih.., ternyata anda gk sendirian loh,.. Para akhwat (muslimah) yg sekarang sudah bisa menggunakan jilbab. Ternyata perjalanannya pun tdk semulus yg kita kira, semua itu dibutuhkan perjuangan yg luar biasa. Satu hal yg sy ingat dr ucapan seorang Ustad adalah "ketika Allah ingin menguji seberapa besar niat/kesungguhan di dalam hati seseorang. Maka ia senantiasa akan membenturkan anda pada kondisi yg bertolak belakang dgn niat anda itu"<br />
<br />
Misal: ketika anda memutuskan untuk membiasakan diri dgn menggunakan rok, ada saja teman2 atau bahkan keluarga sekalipun yg mengejek anda, bahkan parahnya jg yg justru melarang. Atau tiba2 sj aktivitas anda saat itu seolah-olah mengharuskan anda untuk menggunakan celana. Padahal sebenarnya, jika anda menggunakan rokpun aktivitas2 itu masih tetep dapat anda lakukan (outbound, hiking, lari pagi, backpaker dll)<br />
<br />
Berjuanglah, wahai ukhti... Allah hanya ingin menguji keteguhan hatimu. Apalah artinya keren/mulia dimata manusia jika ternyata kita tdk bernilai di hadapan Allah. Sbg hamba-Nya yg tak akan bisa hidup tanpa Rahmat dan Karuni-Nya, sudah semestinya hidup dgn ridho Allah lah yg menjadi prioritas kita, bukan pujian, bukan sanjungan dll. Dan jika ridho Allah sudah menyertai kita, apa sih yg tdk mungkin? Hidup kita pun menjadi penuh berkah.<br />
<br />
Semoga kita dapat terus istiqomah di jalan yg diridhoi-Nya. Amin.<br />
<br />
[<a href="http://www.blogger.com/%20m.facebook.com/photo.php?fbid=10151145370635180&id=327342750179&set=a.10151003181825180.480702.327342750179&refid=8&_ft_=qid.5774143446730129284%3Amf_story_key.4317401808438296144">sumber</a>]Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-288763020998452282.post-44090587293789372622012-08-08T06:28:00.001+07:002012-08-08T06:28:12.413+07:00Berani Mencoba<div><p><a href="http://www.tausiahislam.co.cc"><i>www.tausiahislam.co.cc</i></a><i> |Berani Mencoba</i> ~ Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?" "Ha?," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"</p>
<p>"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?"<br>
"Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarumyang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.</p>
<p>"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?"<br>
"Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam, "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?"<br>
"Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias.</p>
<p>Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.</p>
<p>Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti.</p>
<p>Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.</p>
<p>Renungan:<br>
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita teryata mampu. Bahkan yang<br>
semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun. Jangan berkata "tidak" sebelum Anda pernah mencobanya.</p>
<p>Kata Bijak:<br>
Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun, yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata.<br>
Tetapi ukuran sejati di bawah mentari adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini untuk orang lain.</p>
<p>sumber: milis Cetivasi </p>
</div>Noerlailly Hasanahhttp://www.blogger.com/profile/18036438299717884470noreply@blogger.com0