Jumat, 04 Mei 2012

Menghindari Ghibah

Ghibah merupakan sifat tercela, menyerupakan pelakunya dengan orang yang memakan daging mayat, dan sebagai perbuatan yang harus dijauhi. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Hujurat ayat 12: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan -janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Rasulullah saw bersabda, "Janganlah kalian saling mendengki, saling membenci, saling bersaing, dan saling membuat makar. Janganlah sebagian yang lain, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. (HR Bukhari-Muslim). Anas r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda, "Pada malam ketika aku melakukan perjalanan malam (isra dan mi'raj), aku melewati suatu kaum yang mencakar wajah mereka dengan kuku-kuku mereka sendiri." Aku bertanya, 'Wahai Jibril, siapakah mereka itu?' Jibril  menjawab, 'Mereka adalah orang-orang yang menggunjing dan mencela kehormatan orang lain." (HR Abu Dawud)

Al-Barra berkata, Rasulullah saw berkhutbah kepada kami hingga terdengar oleh kaum wanita di rumah-rumah mereka. Nabi saw bersabda, "Wahai orang-orang yang beriman dengan lidahnya tetapi tidak beriman dengan hatinya, janganlah kalian menggunjing kaum muslimin dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan mereka, karena sesungguhnya orang-orang yang mencari kesalahan saudaranya maka Allah akan mencari-cari kesalahannya dan siapa kesalahannya dicari-cari oleh Allah maka pasti Allah akan membongkarnya di tengah rumahnya." (HR Ibnu Abu Dunya dan Abu Dawud)

Jabir r.a. berkata, Kami pernah bersama Rasulullah saw dalam suatu perjalanan, kemudian Rasulullah saw melewati dua kuburan yang penghuninya tengah disiksa, lalu Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya keduanya disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar. Yang satu disiksa karena dahulu menggunjing orang, sedangkan yang satu lagi disiksa karena dahulu tidak membersihkan dari kencingnya." Lalu Nabi saw meminta dua pelepah korma dan memerintahkan kepada kami agar setiap belahan pelepah korma itu ditanam di atas kuburan. Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya keduanya akan diperingan siksanya selagi kedua pelepah itu masih basah (atau belum kering)." (HR Bukhari Muslim)


Akhirnya marilah kita sadari bersama bahwa setiap orang mu'min itu adalah saudara (QS Al-Hujurat: 10). Sebagai sesama saudara, tidak etis dan tidak pantas jika kita menggunjingnya. Kita tidak ingin termasuk golongan orang yang muflis (bangkrut), yaitu orang yang rajin shalat, zakat, puasa, akan tetapi rajin juga menghina, menggunjing, dan memfitnah orang.

(Ilam Maolani dalam Suara Masjid Agung Tsm No. 100/V/12)

Baca juga artikel berikut:

0 komentar:

Posting Komentar