Ketika saya berada di kota Dublin pada tahun 1956, saya sempat mengunjungi Yayasan Baba Yosua. Lantas terjadilah dialog panjang antara saya dengan seorang Baba yang juga ketua yayasan tersebut. Dalam salah satu dialognya, saya bertanya padanya, “Mengapa kalian menuduh Islam dan Nabinya, khususnya dalam buku-buku kurikulum, dengan tuduhan yang tidak pantas diucapkan pada masa dimana bangsa-bangsa telah saling mengenal dan berbagai budaya saling berinteraksi?”
“Kami bangsa Barat, tidak bisa menghormati seorang laki-laki yang menikah dengan sembilan wanita,” jawabnya.
“Kami bangsa Barat, tidak bisa menghormati seorang laki-laki yang menikah dengan sembilan wanita,” jawabnya.