Minggu, 04 April 2010

Bertindak Stratejik

Hasan dan Husein putra Ali bin Abi Thalib ra, suatu saat pergi ke masjid dan menjumpai seorang tua yang sedang berwudhu lalu shalat. Ternyata, wudhu dan shalatnya kurang sempurna. Hasan dan Husein ingin memperbaiki dan meluruskannya, tetapi ada kekhawatiran akan menyinggung perasaan orang tua tersebut. Akhirnya mereka sepakat untuk memakai pendekatan stratejik. Di hadapan orang tua itu mereka berpura-pura berdebat. Masing-masing mengatakan bahwa dirinyalah yang lebih benar cara wudhu dan shalatnya. Kemudian mereka meminta orang tua tersebut untuk menilainya.

Setelah melihat cara berwudhu dan shalat Hasan dan Husein, akhirnya orang tua itu mengoreksi dirinya dan mendapati bahwa wudhu dan shalatnya ternyata tidak sesempurna kedua pemuda yang meminta penilaiannya itu. Maka dia berkata pada keduanya, "Alangkah sempurnanya wudhu dan shalat kalian, serta alangkah baiknya tuntunan dan bimbingan kalian kepadaku.

Kisah diatas mengandung hikmah sangat luar biasa; Pertama, ada sekelompok orang yang punya kesadaran ingin meluruskan perbuatan yang diketahuinya salah dan tidak sesuai dengan ajaran agama. Kedua, kesadarannya itu diikuti dengan metode hikmah stratejik untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi sasaran perubahan, yakni seorang yang lebih tua. Ketiga, metode stratejik yang sudah disusunnya, sesegera mungkin dilaksanakan sebelum kesalahan berlalu dan berlarut-larut.

Ada hikmah lain bagi orang tua tadi yaitu; Pertama, orang tua ini adalah tipe manusia tercerahkan yang mau menerima kebenaran, walaupun berasal dari orang yang lebih muda. Kedua, karena tercerahkan, ia juga merupakan sosok yang dengan lapang dada mengakui dirinya belum tahu dan berterima kasih pada orang yang mau memberi tahu. Ketiga, punya kesadaran optimal untuk menjadi manusia yang tidak apriori terhadap hal-hal baru yang memang benar secara agama

Semoga kita termasuk generasi muda yang sanggup dengan bijak memperbaiiki kesalahan generasi. Disamping itu semoga kita yang kebetulan berposisi lebih tua tidak terjebak dengan pengalaman sehingga susah dinasehati dan tidak mau berubah. Berani hadapi tantangan. Bagaimana pendapat anda???


Sumber: Amri Knowledge Entrepreneur

Baca juga artikel berikut:

0 komentar:

Posting Komentar